Bab XL. Paris

1.2K 166 4
                                    

Champs-Élysées adalah sebuah jalanan luas di ibu kota Prancis, yaitu Paris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Champs-Élysées adalah sebuah jalanan luas di ibu kota Prancis, yaitu Paris. Dengan bioskop, kafe, dan toko-toko mewah yang tersusun di sepanjang jalan. Dari ujung ke ujung, jalanan ini dipenuhi dengan high end shopping store. Champs-Élysées merupakan bangunan dan simpangan yang sangat iconic, persimpangan yang berbentuk melingkar dengan masing-masing penjuru ke semua arah di kota Paris. Bangunan dan jalan ini mempunyai posisi lurus dengan Museum Louvre, bisa berjalan kaki sekitar 5km dari Arc The Triomphe. Dan di sinilah gadis itu sekarang, bersama Bara yang menggenggam tangannya erat. Pemuda itu berjalan membawa Athania menyusuri jalanan Champs-Élysées di sore hari, hendak menuju Les Deux Magots, sebuah café yang terletak tidak berjauhan dari Museum Louvre. Sejujurnya, Athania dan Bara sudah berkeliling sekitar berjam-jam lebih menyusuri jalan. Dan sekarang, gadis itu mulai sedikit merasa lelah.

"Kamu capek? Mau istirahat dulu?" Bara menoleh pada Athania setelah menyadari langkah kaki gadis itu mulai melemah, pemuda itu dapat mengetahui dari wajah Athania bahwa gadis itu kelelahan. Namun, Athania hanya menggeleng cepat sebagai reaksi spontan. "Nggak usah, aku nggak begitu capek kok. Lagipula, kan aku yang maksa jalan kaki."

Sejak tadi siang, Bara dan Athania sebenarnya beradu pendapat. Pemuda itu bersikeras ingin menggunakan mobil, ataupun kendaraan umum seperti tour bus, sementara Athania bersikeras untuk berjalan kaki. Keduanya bahkan beradu pendapat selama puluhan menit, sebelum akhirnya Bara memilih mengalah dan menuruti keinginan Athania untuk berjalan kaki.

"Beneran mau jalan? We can used car actually, besides, Champs-Élysées penuh akan pick-pocket. It'll better if we ride car," bujuk Bara saat hendak keluar dari hotel, masih tidak kunjung menyerah. Sudah sejak beberapa menit yang lalu pemuda itu menolak untuk berjalan kaki, namun Athania terus meyakinkan bahwa berjalan kaki akan lebih menyenangkan.

"I don't think so, jalanan Champs-Élysées terlalu indah, dan kamu memilih untuk naik mobil? C'mon, we already talk about this before, Bara. Akan lebih nyaman kalau kita jalan kaki, trust me. Pemandangan Champs-Élysées harus dinikmati sambil berjalan kaki, bukan naik mobil."

Champs-Élysées pada sore hari memang benar-benar indah. Percayalah, Athania merasa senang sekarang bahkan hanya dengan memandang sekitarnya. Jalanan Champs-Élysées ditanami satu pohon rindang di sisi yang menghadap jalan, sementara di sisi dalam terdapat 3 jejer pepohonan, sehingga terasa begitu sejuk dan asri. Banyak burung dara dan gagak yang berterbangan di sekitar pejalan kaki. Selama perjalanan, Athania dapat melihat beberapa monumen dan patung yang berhubungan dengan revolusi Prancis, gedung-gedung kuno, misalnya gedung teater kolosal, serta berbagai toko yang menjual barang branded.

Sejujurnya, gadis itu senang berjalan kaki seperti sekarang, ia dapat lebih menikmati pemandangan Champs-Élysées pada sore hari. Namun, ada sedikit penyesalan karena sejujurnya, menyusuri jalan Champs-Élysées dan bolak-balik keluar dari shopping store adalah kegiatan yang menguras tenaga. Athania sudah mengunjungi beberapa tempat bersama Bara, mulai dari shopping store Dior, Prada, dan beberapa high end shopping store lainnya. Membeli kelewat banyak barang di sana, karena Bara kalap mata. Bahkan kalau boleh jujur, Bara lebih terlihat antusias ketika berbelanja, melebihi Athania sendiri.

How To Fix Everything [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang