Perempuan yang mengenakan tas biola di punggungnya tersebut berlari dengan langkah tergesa menuju kelas 12-A, napasnya tak beraturan. Wajahnya berseri sekaligus tak sabaran memberi kabar mencengangkan pada seseorang. Setelah melewati pintu kelas 12-A, gadis itu menghentikan langkahnya tepat di depan keempat lelaki dan satu perempuan yang tengah berkumpul seraya menulis surat permintaan maaf. Ia menggebrak meja dengan keras. Kaili Niskala Pendar, gadis itu melontarkan tatapan penuh binar penasaran di matanya.
"HOT NEWS! Ada gossip kalau Deinandara pernah nembak Bara. Shit! Kemana aja sih gue selama ini sampe berita yang begituan gue nggak tau!" serunya heboh, berhasil mengalihkan seluruh perhatian yang ada di kelas.
Para perempuan yang sedang berdandan ria bahkan melongo membuka mulutnya lebar-lebar mendengar hal tersebut. Barisan orang-orang kutu buku menoleh penasaran, dan para murid rebel laki-laki juga ikut menatap Kaili ingin tahu.
Regan mengernyit mendengar penuturan Kaili barusan, ia menggaruk kepalanya bingung. Menoleh ke kanan dan kiri lalu mendapati teman-temannya juga tampak terkejut.
“Apa cuma gue doang yang nggak ngerti? Bara ditembak sama Andara? Mati dong, kok—”
Belum sempat Regan melanjutkan, Jevar yang berada di sebelah lelaki itu menoyor kepalanya dengan keras. Entah kenapa Jevar jadi geram. “Bukan tembak beneran bego. Udah pelajaran aja nggak pinter, kalau bahas ginian juga nggak pernah nyambung. Lo ngapain hidup sih?” sinisnya. Kaili tertawa melihat hal tersebut.
"Babi. Ngaca lo, udah kaya paling pinter aja! Hidup lo catur mulu nggak usah gayaan,” sungut Regan tak mau kalah.
“Lah masih enak catur, lo piano mulu.” Jevar membuang wajahnya tak senang.
Kaili yang melihat hal tersebut dengan panik melerai keduanya. “Heh, udah kenapa sih. Kok jadi kalian yang berantem, ini lagi ada gosip heboh woy!” teriaknya.
Naka yang menelungkupkan kepalanya dan sedari tadi tampak tak semangat jadi berdecak pelan. “Emang apa sih, cuma perkara nembak doang langsung heboh. Lo pikir Andara selama ini patung, jadi nggak bisa suka sama orang?” tuturnya tanpa menoleh sedikitpun.
Kaili menggeleng, menyanggah tuduhan tersebut. “Bukan gitu. Heboh karena katanya Bara nolak Andara dong anjir. Para cewek-cewek pada ngehujat Andara, lokernya bahkan penuh kertas tempelan yang tulisannya nggak jauh-jauh dari kata 'Bitch' atau 'Ugly'. Wajar sih emang heboh banget di luar, beritanya udah nyebar di seluruh angkatan. Bisa-bisa malah nyampe ke sekolah lain,” sahut Kaili bersemangat.
Regan menoleh ke arah Bara dengan menyipitkan matanya yang sudah sipit. "Emang bener Bar lo nolak Andara? Kapan?"
Bara yang sedari tadi memainkan rubik di tangannya hanya mengedikkan bahu tak peduli. "Nolak gimana? Emang dia suka sama gue?"
“Ya kan dia nembak lo, gimana ceritanya nembak tapi nggak suka,” balas Regan geram. Dia jadi sedikit memahami mengapa Jevar memukul kepalanya tadi. Tapi tentu saja tidak membenarkan perilaku lelaki itu. Begini-begini walau isi ilmu dalam otaknya hanya sedikit, kepala Regan tetap saja berharga.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Fix Everything [COMPLETED]
Teen Fiction[Daftar Pendek Wattys 2022] Seluruh penghuni SMA Pionir paham akan satu peraturan penting. Jika ingin hidup aman dan tenang, maka jangan pernah berani cari gara-gara dengan gadis bernama Athania Binar Bratadikara. *** Barata Killian Javas, pemuda i...