Bab XXIII. Bersama

2.1K 317 10
                                    

Bara : Sini, belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara : Sini, belajar.

Athania : Ha?

Bara : Temenin aku belajar.

Athania : Di mana?

Bara : Di perpus. Udah sini.

Athania : Kamu belum pulang ke rumah emang?

Bara : Belum, tadi habis latihan olim, sekalian ngajarin adik kelas. Habis itu mau lanjut belajar di perpus.

Athania : Ini udah mau jam 5, Bara. Apa nggak capek?

Bara : Tau. Tapi males pulang, kamu mau ke sini nggak? Belajar bareng. Nanti kita pulang malem, sekalian baliknya cari makan dulu.

Athania : Emang perpus nggak dikunci?

Bara : Enggak. Tadi aku udah izin sama Pak Pranoto.

Athania : Mau. Tapi males :(
Athania : Kamu aja yang nyamperin aku

Bara : Boleh? Ke rumah? Beneran nih?

Athania : Nggak. Bercanda. Yang ada aku kena semprot Baginda.

Athania : Di sekolah rame?

Bara : Lumayan. Masih banyak anak futsal sama paskibra latihan

Athania : Ya udah. Aku otw

Bara : Mau naik apa?

Athania : Go-car aja

Bara : Hati-hati di jalan

“Lah? Nggak pulang lo?” Regis menyeru kaget saat mendapati Bara tengah berjalan di tengah lapangan. Lelaki yang sedang pemanasan untuk bersiap tanding futsal itu menghentikan langkah Bara dengan cepat.

Bara menggeleng, seraya menunjukkan tas yang ditentengnya di pundak dengan puluhan kertas soal. “Abis dari pelatihan olim.”

Regis menatap sumringah. “Futsal bareng yok, tanding. Mumpung lengkap, ada Bayu sama Bisma,” ajaknya, membuat Bara menoleh ke belakang punggung Regis dan mendapati Bayu serta Bisma tengah cekcok dan beradu mulut. Yang tentu saja sangat tidak sehat untuk kesehatan mental Bara, sangat amat berisik dan lelaki itu tidak akan suka keributan.

Bara menggeleng-geleng heran. “Mending lo urus tuh dua bocah deh, kayaknya bisa adu mulut sampe besok subuh kalo nggak diberhentiin.”

Regis ikut menoleh ke belakang. Lelaki itu kemudian menghela napas lelah seraya memasang wajah masam. “Biarin aja, capek gue. Entar juga berhenti. Anggap aja lo lagi ngelihat Naka sama Regan versi kedua.” Bara tergelak mendengar lontaran kalimat Regis seraya mengumpat kasar, “Sial, kalo diperhatiin emang mirip.”

How To Fix Everything [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang