Chapter 6

9.5K 186 4
                                    

Rania berlari keluar dia menekan lift itu agar terbuka dengan cepat.

Sampai di bawah, dia langsung menuju ke ruang marina.

Brak !

Pintu dibuka dengan kasar.

" Mrs marina !

" Eh..mama kau. " Latah marina.

Dia mengusap dada nya yang terkejut.

" Rania ada apa ?

Rania menarik nafas nya.

" A-aku.. menolak ! Aku akan membayar berapapun penalti yang diberikan.

Tak !

Pen yang di pegang marina jatuh di lantai. Marina memijat pelipis nya yang mendadak sakit. Dia menatap rania dengan tajam.

" Kau yakin ?

Rania menganggukan kepala nya.

" Baiklah, Kalau begitu, bukan kau saja yang akan mendapatkan Impak nya, ralin juga akan ikut sama di dalam hal ini.

Deg.

Tubuh rania membeku.

" Ta-tapi.. mrs..

Marina menekan telefon yang tersedia di atas meja.

" Hello minta ra-"

Rania menarik gagang telefon yang di pegang marina.

" Ba-baiklah, aku akan terus bekerja disini. " Potong rania.

Marina meletakan gagang telefon nya. Dia tersenyum tipis. " Keputusan yang bagus. Kalau begitu selamat bekerja rania.

Rania tersenyum pahit. Dia keluar dari bilik marina lalu melangkahkan kaki nya yang berat menuju ke arah lift.

Tok.. tok..

" Masuk !

" Dav kau sibuk ?

David mengelengkan kepala nya.

Renol duduk di sofa depan berhadapan dengan meja kerja david.

" Dav ? Aku masih belum dapat maklumat yang kau minta, nampak nya dia benar-benar sudah menghilang dari radar. " Ujar renol.

" Hentikan, tidak perlu lagi kau mencari keberadaan dia.

Renol mengerutkan alis nya.

" Kenapa ? Bukan kah kau sendiri yang minta aku mencari dimana dia berada sekarang ?

David menyandarkan punggung nya di kerusi.

" orang yang aku minta kau cari itu sudah ada di sini renol.

" Apa maksudmu david aku tidak faham ? Disini ?

David menganggukan kepala nya.

" Dia bekerja di sini, dan macam mana kau boleh tidak tau yang dia ada disini renol ?

" maksud..kau.. dia disini sekarang ?

" Iyah disini, dan cuba kau teka dia bekerja sebagai apa disini ?

Renol mengangkat kedua alis nya.

" Jangan bilang dia yang dimaksudkan marina kemarin.

David tersengih sinis.

Renol tercengang.

" As your personal assistant ?

David menganggukan kepala nya.

" Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang ? Aku tidak menyangka wanita yang dulu nya seorang model tiba-tiba menjelma menjadi pekerja office. " Kekeh renol.

" Dia di mana sekarang ?

David mengangkat kedua bahu nya.

" Aku tidak tau, dari cara dia terkejut melihatku tadi seperti nya dia tidak tau yang aku adalah CEO di sini.

Tok..tok..

Renol dan david saling melirik.

Pintu terbuka.

Rania masuk di dalam ruangan ceo david. Kali ini rania tidak lagi memakai mask nya.

Terbeliak mata renol melihat penampilan rania. Ini pertama kali nya dia melihat rania tidak memakai apa-apa pun di wajah nya.

Dia melihat rania dari atas sampai kebawah. Rania memakai kasut sneaker hitam yang sangat tidak sesuai dengan uniform yang di pakai.

Rania berdehem.

" boleh Aku berbicara sebentar dengan boss.

Renol melirik sahabat nya itu.

" Ehem ! Baiklah.

Renol bergegas keluar dari ruangan ceo, mata nya masih setia menatap rania .

Rania berdiri tepat di depan meja kerja david. Dia mengenggam erat kedua tangan nya itu, sambil menundukan kepala nya.

" What is it rania ? Bukan kah tadi kau yang bergegas keluar dari bilik ini dan bersikap tidak sopan denganku ?

Rania mendongakan kepala nya.

" Aku ? " Tunjuk rania.

" Iyah kau.

" Ta-tapi kau yang tib--"

" Aku tidak mau mendengar apa-apa alasan rania, sekarang katakan apa yang ingin kau bicarakan. " Potong david.

Wajah rania berubah merah.

" Aku mau berhenti. Tolong bantu aku sampaikan kepada mrs marina.

David mengetuk pen nya itu di meja.

" Kalau aku tidak mau, apa yang akan kau lakukan ?

" Tapi dav aku--"

" Atau kau takut semua orang di sini tau yang seorang supermodel terkenal suatu ketika dahulu yang juga bekas isteri kepada david davino lesler, kini menjadi assistant peribadi kepada bekas suami nya.

Rania terdiam.

Dia menatap david dalam..

" Bukan itu david, aku hanya takut aku tidak dapat mengendalikan diriku jika kita terlalu dekat seperti ini setiap hari.." bisik rania di dalam hati.

Rania menghembuskan nafas nya.

" Baiklah kalau macam itu. Aku keluar dulu.

Rania melangkahkan kaki nya ingin keluar dari sana.

" Rania ?

Rania menghentikan langkah nya, dia menoleh kearah david.

" Aku harap kau tidak lupa dengan tugas yang sudah diberitahu marina padamu.

Rania mengepalkan jemari nya, dia patah balik berjalan kearah mini bar.

Setelah selesai.

Dia berjalan kembali kearah meja david.

David sedang mendatangani document yang bertimbun di atas meja.

Tak. " Secawan americano panas di letak atas meja.

Rania menundukan kepala nya di depan david, lalu melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan ceo.

Setelah rania menghilang dari pandangan nya. David melirik minuman yang dibuat rania.

Entah apa yang ada di dalam pikiran nya.

" Bagaimana ? Apa kau sudah melakukan apa yang aku minta .

Marina tersenyum sinis.

" Iyah sudah, tapi ralin kenapa kau mau betul sahabat mu itu bekerja dengan boss kita ?

Ralin tersenyum misterius.

" Kau tidak perlu tau. By the way thank you. ini ada sedikit habuan dari aku.

Marina mengambil sampul yang diberikan ralin.

Ralin melihat sekeliling, lalu bergegas keluar dari ruangan bilik teman nya itu.

My Ex husband My Boss ! [ ✓ ] Where stories live. Discover now