My Ex husband My Boss ! [ ✓ ]

Chapter 17

Rania mengerutkan alis nya. Dia baru saja mendapatkan pesan dari ralin sahabat nya, yang david sedang mencari nya sekarang.

" Bukankah aku sudah bilang, aku keluar sebentar. " Bisik rania pelan.

Rania bergegas melangkahkan kaki nya dari taman belakang, dia sempat bersalaman dengan mommy yulia sebelum dia pergi dari sana.

Di dalam kereta.

Hati rania tiba-tiba saja berdegup dengan kencang.

" Ada apa ini.. " bisik nya pelan.

" Mrs, sudah sampai. " Ucap sang driver.

Tersentak lamunan rania, mendengar suara sang driver.

" I-iyah.. terima kasih " ucap rania sembari tersenyum tipis.

Rania bergegas keluar dari kereta.

Baru saja dia melangkahkan kaki masuk di dalam lobi. Tiba-tiba dia mendengar suara seseorang memanggil nya.

Dia menoleh.

" Rania ?

Rania mengerutkan alis nya.

" Ada apa ? " Ujar rania serius.

Maxion tersenyum tipis.

" Kau masih ingat aku rupa nya, kucing liarku. " Ujar maxion.

" Jangan sentuh aku ! " Bentak rania.

Rania menepis tangan maxion yang ingin menyentuh pipi nya.

" Hey !!.. chill baby.. kau masih lagi seperti rania ku yang dulu rupa nya, yah.. meskipun penampilanmu sudah banyak berubah, namun kau masih lagi kelihatan seksi seperti dulu and i love it baby ! " Bisik maxion di telinga rania.

Rania mengepalkan jemari nya. Dia menolak tubuh maxion menjauh dari nya. Dia memutarkan tubuh nya lalu bergegas pergi dari sana.

Maxion tersenyum sinis melihat, punggung rania yang sudah menjauh dari nya.

" Ini baru permulaan.. baby... " Bisik maxion sembari menayangkan senyuman iblis nya.

Sampai di tingkat 18.

Rania menyandarkan tubuh nya di dinding. Tubuh nya bergetar ketakutan, lelaki itu masih lagi kelihatan mengerikan seperti pertemuan mereka pertama kali di bali dulu.

Tap..tap.. tap..

Terdengar bunyi tapak kaki yang baru keluar dari lift.

Rania melihat langkah kaki itu berjalan kearah nya, perlahan-lahan rania mendongakan kepala nya.

" Da-dav... " Ketakutan yang rania rasakan tadi tiba-tiba saja sirna, segurat senyuman menghiasi wajah nya.

Bukk ! " Rania memeluk tubuh david dengan erat, rania tidak peduli sama ada david akan memarahi nya atau tidak kerna saat ini, dia sangat memerlukan kehangatan tubuh david untuk menghilangkan rasa takut yang dia rasakan sebentar tadi.

Renol tercengang, dia melirik david yang masih lagi berdiam diri. Dia merasa kasihan dengan rania, dia tidak tau sama ada dia harus meneruskan semua yang di minta david atau tidak.

Renol menatap rania yang terus memeluk david dengan erat, david bahkan tidak membalas pelukan rania. Dia sendiri masih bingung bagaimana maxion boleh tau semua tentang david dan rania, tidak mungkin rania yang memberitahu semua itu.

" Aku harus menyelidiki semua ini diam-diam sebelum keadaan semakin rumit " bisik renol pelan.

David menolak tubuh rania, dia menarik rania secara kasar masuk di dalam ruangan nya.