Chapter 16

7.6K 163 3
                                    

Di pagi hari.

Perlahan-lahan david membuka mata nya. Dia melirik di samping nya, rania sudah tiada. Dia bangun duduk di tepi ranjang. Ada kertas kecil yang terselit di meja kecil tepi ranjang.

" Good morning dav ! Aku berangkat duluan, aku sudah menyediakan sup hangat untukmu, jangan lupa di minum sebelum berangkat okay.

~ rania ~

David melirik sup yang sudah tersedia di atas meja.

Dia berdiri, membuang surat itu di tong sampah, lalu dia melangkahkan kaki nya menuju ke kamar mandi membersihkan diri.

Dua jam kemudian.

David keluar dari ruangan salinan pakaian, dia melirik lagi ke arah meja.

Dia menekan tombol merah yang tersedia di sana.

Tok.. tok..

Clik " pintu dibuka.

" Bik inah ?

" Tuan ? " Bik inah menundukan kepala nya.

" Bersihkan bilik ini.

Bik inah menganggukan kepala.

David mengambil jam tangan nya di atas meja.

" Tuan ?

David menoleh.

" Ada apa ?

Bik inah melirik sup yang terletak di atas meja.

" Itu lah kenapa aku memanggilmu bik inah, Kau masih tidak faham maksudku ? Buang benda itu. Pastikan bau benda itu hilang dari ruangan bilik ini faham ?

" Fa-faham tu-tuan. " Jawab bik inah gugup.

Ralin mengerutkan alis nya menatap sahabat nya itu, yang terus memutarkan straw di jus orange nya tanpa meneguk nya sama sekali.

" Nia are you okay ?

Rania mendongak menatap ralin.

" Ralin ? Apa kau pernah mencintai seseorang.

Ralin mengelengkan kepala nya.

" Kau sendiri tau bagaimana kehidupanku nia, aku tiada masa memikirkan semua itu. " Balas ralin.

Rania tersenyum getir.

" Aku cemburu denganmu ralin.

" Ck, buat apa kau mau cemburu dengan kehidupanku nia, setiap orang pasti ada masalah nya sendiri, itu semua terpulang pada kita sama ada kita mau menerima nya dengan rela hati atau tidak " balas ralin.

Rania menghembuskan nafas nya, dia berdiri.

" Aku naik dulu.

Ralin menganggukan kepala nya.

Rania melangkahkan kaki nya masuk di dalam lift. Dia menghembuskan nafas nya lalu menekan nombor 18.

Sampai di atas.

Seperti biasa rania memulaikan tugas nya sebagai seorang assistant, dia membersihkan seluruh ruangan ceo, setelah selesai dia melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan ceo.

David dan renol masuk di dalam ruangan ceo. Dia melirik seluruh ruangan nya yang sudah bersih teratur dan wangi. Entah apa yang ada di dalam fikiran nya.

" Dav ?

David menoleh.

" Kau tidak lupa bukan ? Hari ini kita akan melawat kawasan project terbaru kita bersama dengan themaxion.group.

My Ex husband My Boss ! [ ✓ ] Where stories live. Discover now