Chapter 12

8.5K 167 3
                                    

Pagi hari nya.

Rania keluar dari bilik.

" Nia kau mau jalan sudah ?

Rania menganggukan kepala.

Ralin menghembuskan nafas nya. Sahabat nya itu sudah menjelaskan semua nya, namun entah mengapa dia tidak mempercayai semua alasan dan kata-kata rania.

Terlalu aneh kalau dia perlu tinggal di mansion boss nya itu, hanya kerna rania itu assistant peribadi nya.

Di hembuskan nafas nya. Semoga saja semua tidak seperti yang dia fikirkan.
" Bisik ralin di dalam hati nya. "

Dia melirik bagasi yang sudah di keluarkan rania.

" Nia ? Kalau kau tinggal di sana, siapa yang akan memasak untukku, atau kau mau aku yang beritahu boss yang kau tidak mau tinggal di sana, bagaimana ?

Rania mengelengkan kepala.

" Ralin ? Kau jangan risau okay, aku tidak akan lama di sana.

Ralin memuncungkan bibir nya.

Rania tersenyum tipis, dia melangkahkan kaki mendekati ralin.

Dia menarik jemari ralin.

" Aku janji, nanti aku akan meluangkan masa untuk mu dan memasak makanan yang banyak dan sedap special hanya untukmu seorang.

Ralin tersenyum bahagia.

" Janji,

" Iyah janji, " balas rania.

Rania berdiri, dia melirik jam di tangan nya.

" Ralin, mari jalan nanti kita lambat.

Ralin mengangguk.

Seperti biasa mereka akan menaiki bus bersama-sama untuk pergi kerja. Rania mengeluarkan bagasi pakaian nya di luar, supaya renol tidak lagi susah menyusun dan mencari barang-barang nya.

Setengah jam kemudian.

Mereka akhirnya sampai di tempat kerja.

Jantung rania berdegup dengan kencang, tatkala kaki nya melangkah masuk di dalam lift. Kejadian yang kemarin masih lagi terngiang-ngiang di fikiran.

Seperti biasa, dia membersihkan semua ruangan ceo dan mengatur semua barang yang berselerak.

Wajah nya merah bak kepiting rebus, mengingat bagaimana david melumati bibir nya dengan lembut.

Dia menyentuh bibir nya.

" Sudah selesai ?

Deg ! " Tubuh rania membeku.

Perlahan-lahan dia menoleh kebelakang. David berdiri tepat di depan nya.

David mengangkat kedua alis nya.

" Aku tanya Kau sudah selesai ?

" Su-sudah.. " balas rania gugup.

Dia melangkahkan kaki nya di samping, agar david dapat duduk di kerusi kebesaran nya.

Rania bergegas melangkahkan kaki nya menuju ke mini bar untuk menyediakan hot Americano seperti biasa.

David tersenyum misterius menatap punggung rania, dia berdiri melangkahkan kaki mendekati nya.

Rania menundukan kepala, dia melihat tangan david melingkar di pinggang nya.

David mengecup tengkuk rania.

" Bo-boss..

David menuli kan telinga nya, dia terus mengecup leher dan telinga rania.

" Dav ! " Bentak rania.

My Ex husband My Boss ! [ ✓ ] Where stories live. Discover now