I MEET THE DEVIL [COMPLETED]

BAB 9 : I Told you

••• Happy Reading •••

Arabella tersenyum lebar saat melihat hasil lukisannya sudah jadi. Lukisan dirinya dan Dewangga. Sebenarnya sudah banyak sekali lukisan serupa yang sudah Arabella buat guna membunuh rasa bosannya.

Ada keinginan terbesar di hatinya untuk menunjukkan lukisan-lukisan itu pada Dewangga tapi hingga saat ini Arabella tak punya keberanian untuk itu. Arabella takut akan penolakan Dewangga.

"Sepertinya ada yang kurang," ucap Arabella pada dirinya sendiri. Arabella terlihat berpikir.

Setelah mengetahui apa yang kurang dari lukisannya tersebut, Arabella kembali menggoreskan kuas di kertas kanvas putih dihadapannya.

Tiga menit berlalu. Arabella masih terlihat serius dan fokus pada apa yang dilakukannya.

Arabella tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putihnya kala lukisan yang diinginkannya sudah jadi.

"Arabella, Daddy dan Tante Cherry," ucap Arabella senang. Ya, ia menambahkan Cherry ke dalam lukisan antara dirinya dan Dewangga.

"Arabella berharap Tante Cherry tidak akan pernah bosan jadi teman Arabella."

Jonathan tersenyum menyaksikan apa yang Arabella lakukan dari celah pintu yang terbuka sedikit. Jonathan mengaminkan harapan Arabella dalam hati. Sejujurnya ini kali pertama Arabella terlihat sedekat itu dengan orang asing.

***

Di ruang pertemuan, Andini dan yang lainnya berusaha menghubungi Cherry karena Cherry tak kunjung kembali namun Cherry tak juga menerima telepon dari salah satu di antara mereka. Dan hal tersebut membuat mereka semua khawatir.

Ditengah kekhawatirannya, Alvaro masuk ke dalam ruang pertemuan.

"Mr. Maxwell berpesan, kalian bisa pulang lebih dulu. Untuk informasi selanjutnya, akan kami kabarkan secepatnya," jelas Alvaro sesuai dengan instruksi dari Dewangga padanya. "Jangan khawatirkan Ms. Emanuele, karena saat ini Mr. Maxwell tengah berbicara berdua bersama Ms. Emanuele mengenai keputusan selanjutnya."