BAB 24 : Lies

26.5K 1.3K 162
                                    

Mau double up????
Kalau nyampe 100 komen NO SPAM! aku double up... Lebih dari 100 komen, aku triple up wkwk....

 Lebih dari 100 komen, aku triple up wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Cherry membuka matanya. Ia mendengar bunyi seperti ada orang tengah berenang. Baru juga semalam ia berpikir untuk apa ada kolam renang jika tidak digunakan.

"Selamat pagi Nona."

Cherry tersentak kaget saat menyadari Mia sudah ada di kamarnya tengah memperhatikannya. Ralat! Bukan kamarnya melainkan kamar Dewangga.

"Mr. Maxwell meminta saya membangunkan anda untuk menemaninya berenang," jelas Mia.

"Huh?" Selain Dewangga kenapa para pelayan itu hobi sekai mengganggunya.

"Katakan padanya aku masih ngantuk." Cherry kembali menarik selimut menutupi tubuhnya lagi.

"Mia! Jika dia menolak tarik saja dia ke hadapanku!" seru Dewangga dari kolam renang. Jarak kamarnya ke kolam renang memang cukup dekat.

"Anda dengar sendiri, Nona?" Mia tersenyum.

Cherry mengepalkan tangannya kesal kemudian bangkit dari ranjang dengan melilitkan selimut itu ke tubuhnya lalu membuka tirai kaca dan melayangkan tatapan tak sukanya pada Dewangga. Sialan! Hanya untuk melakukan kegiatan yang pria itu bisa lakukan sendiri, kenapa pula harus membangunkannya dan memaksanya menemaninya?!

Cherry hendak ke kamar mandi untuk mengenakan pakaian yang semalam ia kenakan namun ia tak menemukannya. Di mana pria sialan itu menyembunyikan pakaiannya?!

"Mr. Maxwell meminta anda mengenakan ini, Nona." Mia memberikan satu set pakaian renang berwarna khaki pada Cherry.

Cherry menghela napas jengkel. Bahkan untuk pakaian pun sudah di atur sedemikian oleh pria itu. Benar-benar tidak mau rugi. Bajingan gila pengganggu!

***

"Kamu tidak turun untuk berenang dan hanya duduk seperti anjing peliharaan yang menunggu majikannya di sana?" Dewangga mencibir Cherry. Entah kenapa kini ia senang melihat Cherry kesal karena ucapannya.

Cherry mengepalkan tangannya kuat-kuat. Sialan! Ia di samakan dengan anjing peliharaan. Apa tidak ada perumpamaan lain yang lebih baik dari seekor anjing?

"Tapi tubuh yang kamu sebut anjing peliharaan ini lah yang membuat mu terus menginginkannya dan tidak ingin berhenti sampai-sampai rasanya aku ingin menghilang di telan bumi." Cherry membalas cibiran Dewangga dengan menekankan perkataannya.

Dewangga terkekeh pelan. Benar dugaannya gadis itu mudah sekali kesal padanya.

"Turun lah, aku tidak ingin berdebat denganmu." Dewangga merentangkan kedua tangannya. "Sebentar lagi aku harus ke kantor. Alvaro sialan itu terus mengingatkan ku supaya jangan terlambat."

I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang