••• Happy Reading •••
Cherry berdiri di set dengan masih mengenakan underwear miliknya. Cherry ragu sekaligus takut untuk melepaskannya. Tapi bernegosiasi dengan pria iblis itu juga percuma. Tidak akan merubah keadaan.
Cherry bersumpah setelah ini, ia akan segera kembali ke negaranya dan melupakan apa yang terjadi di kota terkutuk ini. Hanya di sana lah ia merasa aman dan terlindungi karena ada sosok Papa dan Mamanya yang akan selalu melindunginya dengan cara apapun.
Cherry menyesal tak mendengarkan perkataan Papanya untuk membawa serta bodyguard bersamanya. Mungkin Papanya sudah memiliki feeling bahwa ini akan terjadi.
Cherry berderai air mata. Ia teringat pada Papa dan Mamanya. Ia merindukan mereka. Cherry yakin Papanya akan murka jika sampai Papanya tahu ia diperlakukan seperti ini oleh pria tidak waras itu.
Kamera canggih nan mahal sudah Dewangga nyalakan. Segala hal yang dibutuhkan untuk pemotretan sudah siap dalam sekejap mata. Dewangga lah yang menyiapkannya seorang diri.
"Lepaskan sekarang juga," perintah Dewangga tanpa dosa. Dewangga akui selain Cherry cantik, Cherry memiliki bentuk tubuh yang sempurna tanpa cela. Namun hal itu tak membuat Dewangga tertarik sama sekali. Semua tertutupi oleh amarah dalam dadanya.
Perlahan tapi pasti, Cherry membuka bra yang dikenakannya kemudian celana dalamnya. Kini tubuhnya benar-benar polos tak mengenakan sehelai benang pun.
Cherry menutupi bagian dadanya dengan tangannya. Cherry merasa harga dirinya terasa tercabik-cabik dan ia benci karena tidak bisa keluar dari situasi ini.
"Singkirkan tangan mu," perintah Dewangga.
Cherry pasrah saja dan tidak ingin melawan. Ia ingin semua ini cepat selesai dan ia kembali ke negara asalnya. Ia bersumpah tak akan lagi menginjakkan kakinya di kota terkutuk ini.
Dewangga menahan kasar saliva nya susah payah. Demi Tuhan! Tubuh gadis itu benar-benar sempurna. Ia pikir dada gadis itu rata tapi ternyata cukup padat berisi.
Dewangga mengarahkan gaya pada Cherry seperti fotographer profesional pada umumnya. Dewangga mencoba fokus pada bidikannya meski sejujurnya ia tidak bisa karena yang ada dipikirannya saat ini adalah menerjang Cherry dan... bercinta dengannya.
Sial! Dewangga merasa sesuatu di bawah sana terasa sesak. Ini benar-benar kejadian langka. Dan ini pertama kalinya setelah sekian lama ia merasakan menginginkan seorang wanita lebih dulu.
Biasanya para wanita lah yang terlebih dulu menggodanya sampai Dewangga bergairah, tapi ini? Hanya dengan melihat tubuh polos gadis itu saja sudah membuat Dewangga bergairah dan menginginkannya.
Dewangga menggelengkan kepalanya. Cherry lah yang harus mengemis padanya bukan dia. Pantang baginya mengemis pada seorang wanita.
"Tersenyum lah jika kamu ingin ini segera berakhir dengan hasil yang indah," ucap Dewangga. Ia muak melihat Cherry menitikkan air mata. Tidak ada lagi tatapan nyalang dan ucapan tajamnya. Hanya isak tangis yang terdengar. Apa kini gadis itu mulai takut padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
I MEET THE DEVIL [COMPLETED]
Romance📢 CERITA INI HANYA BERSIFAT FIKTIF BELAKA YANG DITULIS BERDASARKAN IMAJINASI PENULIS SEMATA!!! *** Cherry Aldann Emanuele, tak menyangka kepergiannya ke kota London untuk menapakkan karir modelling nya di kancah internasional akan berujung pada "MA...