BAB 32 : Globe

25.5K 1.5K 57
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

"Informasi pribadi mengenai Cherry Aldann Emanuele yang anda minta padahal saat itu anda sendiri yang membuangnya ke tong sampah," ucap Alvaro seraya meletakkan berkas di meja di hadapan Dewangga.

Ya benar! Saat itu Dewangga marah dan membuang semua data yang berhubungan dengan Cherry.

"Aku hanya meminta mu memberikan data ini padaku, tidak dengan komentar mu. Berhenti lah merusak mood ku terus-menerus jika kau masih membutuhkan pekerjaan ini, Alvaro," geram Dewangga. Ia selalu mengatakan hal demikian tapi ia tak juga memecat Alvaro dan menggantinya dengan sekretaris baru.

"Jika tidak ada lagi yang anda butuhkan, saya permisi." Alvaro menundukkan kepalanya sebagai bentuk hormatnya kemudian berlalu dari hadapan Dewangga. Lebih baik ia segera pergi sebelum atasannya yang tengah bergalau ria itu mengusirnya.

Dewangga membuka lembar demi lembar berkas yang Alvaro berikan yang berisi tentang segala informasi mengenai Cherry. Sekilas tidak ada yang menarik dari informasi ini. Cherry adalah model yang cukup terkenal di negaranya dengan cukup banyak prestasi.

"Jakarta, Indonesia," gumam Dewangga seraya mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia benci mendengar kata Jakarta tapi di tempat itu lah kini Arabella dan Dewinta tinggal bahkan Arabella terlihat betah dan tidak ingin pindah.

Setelah lembar demi lembar ia pelajari dan Dewangga sendiri tak mengerti dengan apa yang ia lakukan, Dewangga kembali ke halaman pertama.

Tatapan matanya berhenti pada kolom informasi pribadi dari Cherry.

"Aku kangen kamu, Chicko."

"Chicko?" ucap Dewangga kala teringat Cherry pernah menyebut nama Chicko dalam tidurnya.

"Jadi Chicko adalah nama dari tunangannya bukan sejenis anjing, kucing atau babi." Dewangga tersenyum miring.

Sial!

Untuk apa ia mempedulikan hal ini? Toh tunangannya yang bernama Chicko itu hanya akan mendapatkan tubuh bekasnya saja. Ia yang mendapatkan kesucian Cherry. Ia yang lebih dulu mendapatkan tubuh Cherry. Ia yang...

Argh!! Dewangga melempar kasar berkas tersebut ke sembarang arah.

Sial!

Untuk apa ia peduli pada hal ini. Wanita itu tidak berarti apa pun untuknya meskipun Dewangga sadar wanita itu begitu mendominasi pikirannya belakangan ini.

***

Jakarta, Indonesia

Arabella memanyunkan bibirnya kala ia dan Cherry pergi kemana pun Aart tak pernah absen mengantar mereka. Aart tak ubahnya seperti seorang supir pribadi untuk Cherry. Hal tersebut membuat Arabella tidak suka. Bagi Arabella hanya Daddy nya yang boleh dekat dengan Cherry, tidak dengan pria lain termasuk Aart.

I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang