BAB 25 : Kill Me!

28K 1.4K 66
                                    

99,7% dari kalian nggak suka sama Dewangga karena kelakuannya yang super duper devil, tapi... ini udah konsep dari awal. Aku cuma nuangin ide yang ada di kepala jadi sorry banget jika cerita fiksi ini keterlaluan dan berbenturan dengan logika.

Makasih sebelumnya udah ngikutin rules di BAB sebelumnya dengan ninggalin komentar sebanyak-banyaknya🙏 itu menandakan yang nungguin cerita ini tuh ternyata ADA wkwk...  Tapi karena banyak yang spam komen, aku double up aja, nggak jadi triple up.

So, here we go...

••• Happy Reading•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading•••

Dewangga dan Cherry tengah berada di meja makan untuk makan malam, hanya berdua, karena Dewangga yang menginginkan hal tersebut. Dewangga membebaskan Cherry untuk memilih menu makanannya. Dan pilihan Cherry jatuh pada makanan khas Indonesia yang sudah sangat ia rindukan.

Cherry tak peduli pria Inggris itu akan menyukainya atau tidak mengingat makanan yang pria itu konsumsi sehari-hari tak jauh dari roti, gandum, sereal, buah-buahan, susu dan jenis makanan yang tidak mengenyangkan lainnya yang biasa di konsumsi orang-orang Eropa.

Cherry melahap nasi beserta lauk-pauknya dengan sangat lahap tanpa peduli pada Dewangga yang tengah memperhatikannya.

Cherry melahap nasi beserta lauk-pauknya dengan sangat lahap tanpa peduli pada Dewangga yang tengah memperhatikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu terlihat sangat menyukainya. Aku bahkan tidak tahu apa nama makanan itu selain nasi putih."

Cherry mengangguk membenarkan. Ada daging dan sayur mayur yang di olah sedemikian rupa dengan rempah-rempah asli khas Indonesia yang merupakan makanan favoritnya. Chef yang bekerja di rumah ini memasaknya dengan sangat sempurna.

"Kamu kenapa tidak makan?" Cherry balik bertanya.

Dewangga mengendikkan bahunya. Sejujurnya ia membenci makanan yang berasal dari Asia tenggara terlebih dari Indonesia. Ia membenci apa pun perihal negara itu karena hanya ada kesakitan yang ia dapatkan saat dirinya tinggal di sana.

"Aku pikir kamu suka tapi ternyata... cuma aku yang makan."

Pasta permintaan Dewangga pun datang dan Dewangga langsung menyantapnya.

I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang