BAB 18 : Dessert

26.8K 1.4K 20
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Cherry merutuki kebodohannya dalam hati kala teringat pada janjinya yang semalam ia katakan pada Dewangga. Bisa kah ia menarik kembali kata-katanya? Bukankah dengan ia menyerah ia mengakui kalah dan bersalah atas kesalahan yang sama sekali tidak pernah ia lakukan?

Demi Tuhan! Kegilaan apa yang sudah ia janjikan pada pria iblis itu?

Tapi Cherry tidak punya pilihan lain. Ia ingin kebebasan dan Dewangga berjanji akan memberikannya jika ia memenuhi janjinya.

BIP!! BIP!!

Cherry menoleh ke arah pintu saat bunyi akses pintu terdengar.

"Selamat pagi, Nona," sapa Cecilia ramah. Biasanya sepagi ini Cecilia membawakan nampan berisi sarapan untuknya tapi ini? Cecilia tidak membawakan apa pun selain sebuah paper bag.

"Mr. Maxwell sudah menunggu anda di meja makan," jelas Cecilia membuat Cherry terkejut mendengarnya. Tidak biasanya ia sarapan selain di ruangan terkutuk ini.

"Menungguku?" Cherry menunjuk dirinya sendiri. Tidak biasanya ia diijinkan keluar dari ruangan terkutuk ini.

Cecilia mengangguk membenarkan. "Mr. Maxwell bilang, dia ingin sarapan bersama anda sebelum dia berangkat ke kantor."

Cherry mendudukkan dirinya di tepi ranjang kemudian memperhatikan penampilannya. Ia baru sadar bahwa ternyata sudah berhari-hari ia mengenakan pakaian yang sama.

Cecilia tersenyum hangat kemudian menyerahkan paper bag berukuran sedang yang ia bawa pada Cherry.

"Mr. Maxwell juga menyiapkan ini untuk anda." Cecilia menyerahkan paper bag nya pada Cherry. "Ganti pakaian anda, setelah itu turun ke bawah untuk sarapan."

***

Cherry mengedarkan pandangannya sekeliling ruang makan yang sangat luas dan megah dengan di dominasi warna krem dan coklat keemasan. Di sana ada ia, Dewangga dan seorang pria yang entah siapa yang berdiri tak jauh dari Dewangga serta 2 orang pelayan yang tengah menyajikan makanan.

 Di sana ada ia, Dewangga dan seorang pria yang entah siapa yang berdiri tak jauh dari Dewangga serta 2 orang pelayan yang tengah menyajikan makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang