••• Happy Reading •••
Cherry bergegas ke kamar mandi dengan membawa gelas kaca berisi jus untuknya. Cherry menuangkan isi di dalam gelas tersebut ke wastafel hingga tak bersisa. Cherry menyalakan kerannnya. Dengan sangat hati-hati, Cherry pun memecahkan gelas tersebut sampai pecah berkeping-keping.
Cherry sangat berterima kasih kepada pelayan bodoh itu karena secara tidak langsung pelayan itu telah memberinya sebuah senjata untuk melawan pria iblis itu.
Cherry kembali ke ranjang kemudian membaringkan tubuhnya di sana. Cherry menyembunyikan pecahan gelas tersebut di bawah bantalnya. Ya, ia sudah bersiap diri untuk menyambut pria iblis itu sesuai dengan apa yang di katakan pelayan tadi. Bukan hanya menyambut tapi juga siap menjemput nyawanya.
Untuk tindakan kejahatannya, itu urusan belakangan. Yang terpenting saat ini Cherry bisa terbebas dari jeratan pria iblis itu. Setelah itu ia akan menceritakan segala hal yang ia alami pada Dante, Papanya. Ia yakin Papanya itu akan mendukung penuh tindakannya dan tidak akan tinggal diam memberikan balasan pada pria iblis itu.
Semut saja diinjak akan marah dan balik menggigit, apalagi Papanya. Cherry yakin Papanya akan murka pada Dewangga karena sudah memperlakukannya dengan sangat buruk. Tidak! Bukan sangat buruk melainkan sangat bejat dan tak manusiawi di saat Cherry tak bersalah di sini.
Cherry yakin setelah ia menghilang tanpa kabar selama 3 hari lamanya, jika Chelsea, Chelia, Andini, Papa dan Mamanya tahu, mereka pasti akan segera mencarinya dengan bantuan pihak berwajib. Cherry berharap bantuan itu akan segera datang.
***
Malam pun menjelang. Cherry terbangun dari tidurnya. Sial! Ia ketiduran. Tapi untung saja iblis itu belum juga kembali.
Cherry mengelus-elus perutnya yang mulai terasa lapar. Bukan hanya lapar, ia merasa haus luar biasa. Buah-buahan segar di meja tak ia sentuh sedikit pun.
Cherry bangkit dari ranjang lalu memakan buah-buahan tersebut karena ia benar-benar merasa lapar. Cherry sadar untuk melawan pria iblis itu, ia juga butuh tenaga.
BIP!! BIP!!
Bunyi akses pintu terdengar.
Cherry menoleh ke arah pintu. Jonathan dan wanita paruh baya yang ia lihat tempo hari di sekolah Jason lah yang masuk ke kamarnya.
"Sir," kaget Cherry. Tunggu, apa benar Jonathan tinggal di rumah ini? Apa jangan-jangan benar ini rumah pria iblis itu?
"Kami mengantarkan makan malam untuk anda, Ms. Emanuele," jelas Jonathan seraya menghampiri Cherry.
Cherry mencengkeram kuat pergelangan tangan Jonathan.
"Sir, saya yakin anda pria yang baik. Bisa tolong keluarkan saya dari sini." Mata Cherry terlihat berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
I MEET THE DEVIL [COMPLETED]
Romansa📢 CERITA INI HANYA BERSIFAT FIKTIF BELAKA YANG DITULIS BERDASARKAN IMAJINASI PENULIS SEMATA!!! *** Cherry Aldann Emanuele, tak menyangka kepergiannya ke kota London untuk menapakkan karir modelling nya di kancah internasional akan berujung pada "MA...