••• Happy Reading •••
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi waktu setempat. Dewangga tak bisa memejamkan matanya. Entah apa yang ia pikirkan sampai-sampai ia tak bisa memejamkan mata padahal besok ia harus berangkat pagi ke kantor karena ada pertemuan penting yang harus ia hadiri. Satu hal yang pasti, ia merindukan sosok yang berada dalam lukisan Arabella.
Sial!
Rasa rindunya pada wanita cantik itu kini kembali ia rasakan lagi.
Dewangga menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Ia meraih ponselnya di atas nakas kemudian menghubungi Jonathan yang ia tugaskan berjaga di rumah sakit menjaga Cherry. Pada panggilan kedua Jonathan baru menerima telepon darinya.
"Selamat malam menjelang pagi, Mr. Maxwell."
Dewangga hanya berdehem menanggapinya. "Bagaimana kondisinya?"
"Sudah jauh lebih baik dari kemarin."
"Apa dia masih mencoba kabur dari rumah sakit?"
"Ya, sama seperti biasanya."
Dewangga menghela napas kesal. "Apa besok dia sudah bisa di bawa pulang?"
"Ya, Mr. Maxwell."
Bagus. Dewangga tersenyum menyeringai.
"Saya... harus mengantarnya pulang ke apartemennya atau—"
"Ke rumahku. Dia akan tinggal untuk sementara waktu di rumahku."
"Karena aku belum ingin melepaskannya," batin Dewangga.
Jonathan termangu. Apa ia tidak salah dengar, gadis itu akan tinggal sementara di rumah Dewangga? Tapi kenapa harus ke kediaman Dewangga segala di saat Arabella tinggal di sana? Kenapa tidak membeli unit apartemen lain untuk tempat tinggal sementara gadis itu? Bagaimana jika Cherry bertemu Arabella di sana? Dan bagaimana jika sampai Cherry tahu siapa Arabella sebenarnya? Bukan kah selama ini Dewangga selalu berusaha menutupi jati diri Arabella dari siapa pun termasuk dari gadis itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
I MEET THE DEVIL [COMPLETED]
Romansa📢 CERITA INI HANYA BERSIFAT FIKTIF BELAKA YANG DITULIS BERDASARKAN IMAJINASI PENULIS SEMATA!!! *** Cherry Aldann Emanuele, tak menyangka kepergiannya ke kota London untuk menapakkan karir modelling nya di kancah internasional akan berujung pada "MA...