BAB 8 : Apologize

31.2K 1.8K 20
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Dan di ruangan kerja Dewangga, Cherry dan Dewangga berada. Baik Cherry mau pun Dewangga tidak ada yang memulai pembicaraan lebih dulu. Keduanya saling melempar pandangan penuh arti.

Dewangga menghela napas dalam-dalam setelah beberapa menit hanya diam. Seharusnya gadis itu memohon padanya supaya Dewangga tidak membatalkan kerjasama ini bukan hanya diam saja seperti patung.

"Tidak ada yang ingin kamu tanyakan kenapa aku—"

"Kamu ingin membalas ku atas insiden tadi dan tamparan tempo hari, benar?" tebak Cherry penuh keyakinan. Sedari tadi ia berpikir apa yang melatarbelakangi Dewangga melakukan hal sejauh ini.

Dewangga berdecak kagum. "Aku ketahuan."

"Dasar kekanak-kanakan. Kamu anggap situasi ini seperti lelucon, huh?" Cherry tak percaya Dewangga menganggap kerjasama ini seperti mainan untuknya.

"Kamu tidak memikirkan bagaimana kerja keras kami selama 4 hari ini untuk menghasilkan yang terbaik dan dengan santainya kamu mengatakan ingin membatalkan ini karena ternyata kamu ingin membalas apa yang sudah aku lakukan?!"

"Aku belum memutuskan akan benar-benar membatalkannya. Aku bilang aku akan memikirkannya," sanggah Dewangga.

Cherry bangkit dari duduknya. "Batalkan saja jika itu keputusan anda. Saya sangat menyesal bekerja sama dengan pria dewasa tapi memiliki pola pikir seperti anak-anak. Anggap saja dendam anda pada saya terbalas."

Hei! Apa yang baru saja ia katakan? Apa bedanya ia dan Dewangga yang tak memikirkan nasib orang-orang yang sudah bekerja keras untuk ini? Tapi Cherry juga manusia biasa. Ia tak mungkin diam saja saat ada seseorang bersikap semena-mena padanya terlebih ini bukan salahnya.

Saat Cherry akan berlalu dari sana namun...

"Ini tidak akan mudah, Nona angkuh. Akan ada banyak denda yang harus kamu bayar." Dewangga memperingatkan.

"Pasal 4 nomor 3 halaman kedua, pihak kedua diwajibkan membayar 3 kali lipat plus denda yang telah disetujui dari nominal yang terdapat di perjanjian yang sudah kamu tandatangani jika kamu membatalkan kerjasama ini secara sepihak dengan alasan apa pun dan hanya aku, pihak pertama yang bisa membatalkannya." Dewangga mengulangi pasal di perjanjian yang ia ingat.

Apa katanya 3 kali lipat? Ya, Cherry ingat bahwa apa yang pria itu katakan memang terdapat di surat perjanjian yang juga sudah ia tandatangani dengan pihak pertama dan pihak ketiga.

"Berapa pun akan saya bayar," balas Cherry tak mau ambil pusing. Andai sejak awal ia tahu akan bekerja sama dengan pria mesum dan kekanak-kanakan mungkin kesempatan ini sudah ia tolak mentah-mentah.

"Kenapa kamu tidak ingin membuat semuanya menjadi mudah, Nona angkuh? Bukanlah ini karir pertama mu di kancah internasional? Aku bisa memuluskan jalan mu jika kamu mau."

I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang