••• Happy Reading •••
Sama seperti sebelumnya, setelah mengantar Arabella ke sekolah Dewangga kembali menjelma menjadi seorang stalker dengan membuntuti Cherry kemana pun Cherry pergi.
Ketika sarapan bersama Dewinta pagi tadi dan Dewinta menanyakan mengenai kapan Dewangga akan kembali ke London karena tidak selamanya Dewangga akan berada di Jakarta, Dewangga hanya mengatakan ia masih ingin berada di Jakarta, menyelesaikan urusannya. Dewangga juga tak mengerti urusan mana yang harus ia selesaikan, di negara ini?
Tapi satu hal yang pasti, perbincangannya bersama Arabella dan pertanyaan Arabella semalam terus terngiang-ngiang di telinganya dan mengganggu pikirannya.
"Apa Daddy sayang sama Tante Cherry seperti Arabella menyayanginya?"
Sayang? Tidak! Ia tidak menyayangi Cherry seperti ia menyayangi Arabella. Jawaban itu lah yang semalam Dewangga berikan pada Arabella dan membuat gadis kecil itu kesal dengan ekspresi memanyunkan bibirnya.
Hei! Bukan hanya Arabella yang tidak puas dengan jawaban itu, tapi Dewangga sendiri merasa demikian. Sungguh, ia tak bisa memahami hati dan perasaannya saat ini.
***
Dewangga mencengkeram kuat-kuat stir mobilnya kala melihat Cherry dan Aart keluar dari kantor management yang menaungi Cherry. Aart terlihat bahagia. Senyuman manis terukir di kedua sudut bibirnya.
Aart membukakan pintu mobilnya untuk Cherry kemudian Cherry pun masuk dan tak lama mobil pun melaju dengan kecepatan sedang.
Tanpa membuang-buang waktu lebih lama, Dewangga membuntuti mobil itu dari belakang. Sambil fokus menyetir, Dewangga terlihat menghubungi seseorang.
Ya, ia menghubungi supir pribadinya untuk menjemput Arabella karena ia harus menyelesaikan apa yang seharusnya ia selesaikan terlebih dulu.
***
Cherry membekap mulutnya sendiri kala mendengar pengakuan Aart padanya. Bahkan Aart menyiapkan kejutan untuknya dengan mengundang penyanyi solois lokal favorit Cherry untuk menyanyikan sebuah lagu romantis, mengiringi pengakuan Aart.
Sungguh, Cherry tak menyangka Aart akan seromantis ini.
How many times do I have to tell you
Even when you're crying you're beautiful too
The world is beating you down
I'm around through every mood
You're my downfall, you're my muse
My worst distraction, my rhythm and blues
I can't stop singing,
It's ringing in my head for you"Kamu pasti bertanya-tanya kenapa aku melakukannya siang-siang begini?"
Cherry menganggukkan kepalanya. Tiba-tiba Aart datang, mengajaknya makan siang kemudian Aart pun mengajaknya ke tempat ini dan berakhir dengan pengakuan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I MEET THE DEVIL [COMPLETED]
Romance📢 CERITA INI HANYA BERSIFAT FIKTIF BELAKA YANG DITULIS BERDASARKAN IMAJINASI PENULIS SEMATA!!! *** Cherry Aldann Emanuele, tak menyangka kepergiannya ke kota London untuk menapakkan karir modelling nya di kancah internasional akan berujung pada "MA...