BAB 11 : Threat

31.2K 1.7K 64
                                    

Mau double up???
Syarat dan ketentuan berlaku wkwk...
Syaratnya 50+ komentar NO SPAM aku double up deh...

Syaratnya 50+ komentar NO SPAM aku double up deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Jonathan merasa iba sekaligus miris melihat Cherry yang masih terbaring lemah. Jarum infus menempel sempurna di punggung tangannya. Dan ini terjadi akibat kegilaan Dewangga yang membuat Cherry belum sadarkan diri hingga saat ini.

Jonathan lah yang ditugaskan untuk menunggui Cherry di rumah sakit karena Dewangga sedang ada pertemuan yang tak bisa ia tinggalkan di kantornya.

Jonathan yakin jika Arabella mengetahui hal ini, Arabella pasti akan sedih melihat teman barunya tak sadarkan diri seperti ini dan semua itu karena ulah Daddy nya sendiri.

Di sisi lain, Dewangga tidak bisa fokus pada apa yang ia lakukan. Seharusnya ia mendengarkan dengan seksama apa yang tengah dipresentasikan oleh perwakilan dari perusahaan yang bekerjasama dengannya, seperti biasanya. Tapi kali ini? Pikirannya hanya di dominasi oleh Cherry dan kondisi Cherry saat ini. Apa ini artinya Dewangga merasa bersalah?

Tidak!!

Ia tidak merasa bersalah sedikit pun. Justru ia merasa menang dan puas melakukan apa yang dia mau pada gadis itu. Dengan cara ini Dewangga yakin gadis itu tak akan berani lagi padanya.

"Mr. Maxwell," bisik Alvaro di telinga Dewangga. "Mereka meminta masukan dari anda mengenai presentasi mereka."

Dewangga terkesiap dari lamunannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dewangga terkesiap dari lamunannya. Apa? Masukan katanya? Bagaimana ia bisa memberikan masukan di saat ia sendiri tak bisa fokus pada apa yang mereka presentasikan.

"Saya setuju dengan pengembangan yang tengah—"

"Mr. Maxwell, bukan tentang itu," sela Alvaro berbisik. Tatapan semua mata yang hadir di sana tertuju pada Dewangga. Mereka heran apa yang sebenarnya Dewangga bicarakan. Kenapa tidak sesuai dengan isi materi yang dipresentasikan?

"Ini bukan membahas mengenai itu, tapi mengenai keuntungan dari penjualan yang meningkat secara signifikan. Jika mereka memperpanjang kerja sama ini mereka..." Alvaro menjeda ucapannya kala Dewangga tertawa kecil.

I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang