BAB 45 : Rest in peace

24.3K 1.2K 95
                                    

Supaya arwah Dewangga tenang di alam sana, sebelum baca, yuk kirimin alfatihah atau surah-surah pendek atau doa-doa lainnya sesuai dengan kepercayaan kalian masing-masing :'((

Yang ikhlas loh yaa😭

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Cherry berlinang air mata kala melihat tubuh Dewangga, pria iblis yang amat sangat ia benci terbujur kaku tak berdaya dihadapannya. Dokter di bantu beberapa perawat sudah berusaha semaksimal mungkin menyelematkan nyawa Dewangga namun takdir berkata lain.

Cherry menghela napas berat. Pada akhirnya Dewangga pergi untuk selama-lamanya setelah Dewangga memberikan pengakuan mengejutkan padanya. Cherry bahkan masih mengingat dengan sangat baik pengakuan Dewangga bahwa Dewangga mencintainya.

Tatapan Cherry beralih pada Arabella yang berada dalam pelukan Dewinta. Arabella menangis histeris atas kepergian Daddy nya. Hati Cherry tak tega menyaksikannya. Arabella masih terlalu kecil kehilangan sosok Ayah yang kini mulai berubah dalam memperlakukan Arabella.

Andini juga hadir di sana menemani Cherry untuk berbela sungkawa.

"Gue nggak nyangka seorang Dewangga Maxwell pergi dengan cara kayak gini." Andini menghela napas berat. Ia juga tak tega melihat Arabella begitu sedih dan terpukul tapi ini lah kehendak Tuhan. Tidak ada satu pun manusia yang bisa menentang kehendaknya. Hidup dan mati ada di tangannya.

"Mungkin ini cara Tuhan membalas dosa-dosa dia atas apa yang dia perbuat sama lo, Cherr."

Cherry tak mengatakan apa pun. Jika teringat pada perlakuan Dewangga dulu, ada luka yang masih terasa di hatinya. Tapi jika memang benar ini adalah balasan Tuhan untuk Dewangga, entah kenapa Cherry merasa ia tidak setuju Dewangga pergi dengan cara seperti ini.

"Aku berjanji akan membantu Oma Dewinta dalam menjaga dan merawat Arabella. Jangan khawatirkan dia," batin Cherry lirih.

Cherry berharap Dewangga tenang di alam sana meski belum sepenuhnya Cherry bisa memberikan maaf padanya.

***

Saat prosesi pemakaman tengah berlangsung, sesekali Cherry menghapus kasar air mata yang terus mengalir di kedua pipinya tanpa bisa di cegah.

Sementara Arabella dan Dewinta tidak ikut ke pemakaman. Dewinta tidak bisa melihat tubuh cucunya dimakamkan di liang lahat begitu juga dengan Arabella.

Arabella ingin Daddy nya tidak dimakamkan. Arabella ingin selamanya Daddy nya tidur bersamanya dan jangan meninggalkannya sedikit pun.

Peti mati sudah diturunkan, Cherry sudah tidak sanggup lagi menyaksikan semuanya. Tubuhnya mendadak lemas dan hampir saja ia jatuh ke tanah jika saja ia tidak berpegangan pada batang pepohonan yang ada di sekitar pemakaman.

I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang