~ 17 ~

574 105 3
                                    


     kening keiji mengerut setelah membunyikan bel depan rumah atau lebih tepatnya gerbang depan kediaman kozume, namun sama sekali tidak ada yang menyahut.

    sampai shoyou yang berada di gendong punggung keiji terbangun karena posisinya kurang nyaman, ia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu mengucek nya singkat. 

" eh, ini di.. mana ? "

" ah, dek shoyou. maaf kebangun ya? ". ujar keiji melirik ke belakang melalui ekor matanya.

" eehh! ko-kok aku b-bisa ada di gendongan kak keiji! maaf kak, maaf "

" ahahah, gak apa kok. kamu nyenyak banget tidurnya, jadi kakak gak tega mau bangunin "

     kemudian perlahan shoyou turun dari gendong punggung keiji dengan wajah yang bersemu kemerahan, ia malu lantaran digendong punggung. dari ia lahir hanya mendiang ayahnya yang menggendongnya. 

" ma-maaf ya kak-"

" lho? keiji? "

    sontak keduanya menoleh ke samping, disana seorang wanita seumuran keiji berdiri dengan sekantung plastik besar berisi bahan masakannya. 

" kou? "

     sejenak keiji bingung lalu otaknya baru mengingat ternyata jalan ini adalah jalan menuju rumah bokuto koutaro, doinya sejak lama tapi gak jadian sama sekali.

" kamu habis dari mana? ". tanya keiji mendekat.

" ahaha, baru aja pulang latihan voli, trus mampir ke grosir dekat sini. sabun sabun ku udah mau habis soalnya, hehehe ".  jawab bokuto dengen cengiran khasnya.

" kenapa tidak menelpon ku untuk menjemput mu? ". ujar keiji mengelus surai abu abu putih bokuto yang terbilang panjang. 

" aku tak mau merepotkan mu, dan juga aku ingat hari ini adalah pertandingan nya tobio. ngomong ngomong, dimana adik mu? dan siapa gadis jeruk itu? ". 

" ah, dia teman tobio. namanya kozume shoyou, seangkatan ". kata keji 

" s-salam kenal kak! "

" ahahaha, gak usah gugup gitu! kenalin bokuto koutaro, atlit voli wanita dengan posisi pemukul kiri. "

BUKH!

" eh! "

      mereka mendengar suara sesuatu yang jatuh, celingak celinguk mencari suara dan ternyata berasal dari dalam mobil keiji. 

     saat dilihat, tobio yang tadi posisi tidurnya tengkurap di atas kursi mobil bertukar jatuh ke bawah, syukurnya sih ke bawah pijakan mobil bukan ke atas tanah diluar mobil.

    namun yang paling mengherankan, tobio sama sekali tidak terganggu atau bahkan bangun untuk sekedar kembali ke posisi awalan. 

" tobio kebo ternyata ". celetuk bokuto

" pfft! ". shoyou menutup wajahnya yang memerah menahan tawa.

        keiji hanya bisa tersenyum paksa, memang jika tobio kalo udah lelah bawaannya adalah tidur. tidurnya tidak bisa diganggu dengan apapun bahkan jika gempa bumi dia akan tetap terlelap dalam mimpi nya. 

     sedetik kemudian mereka menoleh ke suara mobil yang melaju menuju rumah shoyou, pintu gerbang dibuka secara otomatis sebab mengenal plat mobil itu dan orang di dalamnya. 

" oh, kakak mu sudah pulang dari rumah kuro ternyata ". gumam bokuto tapi keiji mendengarnya.

" rumah kuro? kuro tetsuro sahabat SMA mu itu? ". ujar keiji pada bokuto.

Five BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang