~ 37 ~

517 85 15
                                    


[name] pov ;

      setelah yuu pergi ke sekolah, aku melanjutkan penyelesaian masalah ku dengan manusia murah yang gatalnya pengen ku garuk pake pedang om levi sampek tulangnya mampus. aku menghela nafas panjang, masih banyak yang harus ku selidiki dan aku yakin aku bisa melakukan nya sampai mencapai akar. 

    aku kembali duduk didekat meja susun dan mengotak-ngatik laptop, kali ini aku akan mencoba mencari lewat cctv cafe dan disekitarnya. begitu banyak, terbilang ada 12 cctv. depan cafe ada 2, dalam cafe lantai satu ada 2, dapur 2, lantai atas 2, ruang kantor kerja pribadi ku 1, cafe bagian belakang 1, tempat parkir 1, dan terakhir ada di tempat rahasia ku. 

     aku memutar mundur ke hari sebelum kejadian, lebih tepat nya dihari dimana kiami pertama kali muncul di kediaman nishito bersaudara. aku memperhatikan satu persatu dan dengan teliti, tentu saja setiap vidio cctv ku ulang ulang dan tentu saja memakan waktu yang lama. tapi apa boleh buat, aku melakukan nya sendiri dan aku hanya mau aku yang mengurus nya. 

     merepotkan orang? akan ku usahakan, meski yahh... sudah ku lakukan. merepotkan yuu dan hisashi, belum lagi aku sudah yakin dan pasti nishito bersaudara, bunda, dan ayah mencari ku. arghh!! jangan memikirkan hal itu dulu, fokus! fokus!! 

" ah! "

     cctv di lantai satu yang mengarah ke kasir, aku memperbesar layar vidio menjadi vidio utama. tampak seorang pria tua cukup mencurigakan, bagaimana tidak mencurigakan. dia mengenakan celana panjang yang jika dipakai oleh para wanita sebuah celana kulot. lalu ia memakai baju panjang? dan sweater tebal lalu syal di leher nya.

    yang benar saja?! memangnya ini musim dingin?! musim salju elsa frozen?! apa jangan-jangan dia gay? mungkin menutupi tanda sang seme atau uke nya, astaga inilah kebodohan ku dan itu karna setan penghasut! 

setan penghasut be like : 
" apa salah ku? ... "

" tapi ... hari dimana perdebatan ku dengan di gatal itu kan bukan disaat ini, tapi dia mencuriga- eh... " 

    vidio kembali ku ulangi, satu tangan pria tua itu membayar dan satunya didalam saku celana. dia seperti memegang sesuatu, apa itu? berbentuk batang atau tabung yak, dan ia seperti ... melakukan sesuatu. 

     menyulitkan, pakaiannya terlalu gelap. sebelum pria tua itu keluar, mbak yachi gak sengaja nabrak dia karna pandangan mbak yachi ketutupan tumpukan piring bekas pelanggan. si pria keknya ngak marah tapi diabaikan gitu aja nying! dibantu kek, astaga... 

    kemudian di vidio cctv lainnya dengan hari yang lain pria itu terlihat beberapa kali, kadang dia duduk di lantai satu, kadang di lantai dua. sampai hari dimana orang yang mengatar barang untuk si gatal datang ke cafe di lantai dua, sekitar ada tiga orang. kami sedikit berbincang saat itu dan aku masih ingat percakapan saat itu.  

tunggu dulu

     salah satu dari mereka menyemprotkan sesuatu dekat dinding, gas yang disemprotkan keliatan meski samar. dinding yang disemprotkan adalah dinding yang menjadi pembatas antara ruangan lantai dua cafe dan ruang kerja ku. 

    setelah mereka pergi, orang yang menyemprotkan gas tadi pergi ke arah yang berlawanan dari kawanan mereka bahkan dia sendiri. jika dilihat-lihat lagi orang yang menyemprotkan itu tidak mirip dengan pria tua yang lumayan sering ke cafe, bicara tentang pria tua itu dia juga tadi ada di cafe itu. aku kembali memutar mundur vidionya dan kali ini pria tua itu duduk di meja dekat pintu cafe. 

    waktu datangnya pria tua itu dengan mereka bertiga tidak jauh beda, hanya saja si pria tua itu lebih cepat beberapa menit dari mereka. apa yang disemprotkan pria itu? gas, apa itu isi tabung gas masak. itu sebabnya pihak pemadam kebakaran mengatakan cafe-ku ini terbakar karna kebocoran gas. tapi jika ku lihat di vidio, di hari dimana kebakaran itu terjadi pria tua itu salah satu pelanggan yang ada di tempat dan waktu terjadinya kebakaran itu. 

Five BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang