~ 75 ~

270 60 12
                                    


       tampak disebuah ruang kerja kantor milik putra pertama dari keluarga nishito daichi tengah tertidur berbaring di sebuah sofa panjang dengan sebuah selimut menutupi tubuhnya dari kaki hingga dada . 

    tepat disebelahnya duduk seorang dokter cantik dengan surai abu-abu di sanggul sedang mengambil handuk kecil dari kening daichi kemudian mencelupkan nya sejenak ke dalam wadah yang berisikan air bercampur es batu.

prress... 

     setelah dirasa sudah cukup dingin kedua tangannya mengambil handuk tersebut lalu memerasnya dan kembali diletakkan pada kening pria bersurai hitam yang tertidur pulas itu. 

     khousi menghela nafas panjang merasa lelah hari ini, padahal ia baru menjalani kegiatan setengah hari. 

    seharusnya ia menghadiri rapat para dokter senior, meski dirinya masih terbilang dokter muda namun kemampuannya membuat para dokter senior jadi mengakui dirinya. 

tok tok 

    mendengar ketukan pintu ruangan koushi segera bangkit dari duduknya kemudian melangkah membukakan pintu. 

ceklek

" yo! gw gak telat amat kan? ". ujar seorang pria bersurai hitam pekat dengan sebagian rambutnya naik ke atas dan tepat disebelahnya seorang gadis bersurai jingga berdiri tersenyum ramah padanya. 

" ya ngak sih, tapi kenapa dek shoyou ada disini? emang gak sekolah? ". tanya koushi bingung. 

" sekolah kak, cuman cepat pulang karna rapat guru hehe ". jawab shoyou. 

" trus kenma ntar lagi datang, dia masih ada berkas ama data yang harus diperiksa. shoyou disini karna kenma nyuruh gw jagain dia selagi dia ada kerja ". jelas kuro sambil mengusap pelan pucuk kepala shoyou yang hanya sepundak nya. 

" hmm oke deh, silahkan masuk. tapi jangan bising ya, dia baru tidur ". 

     koushi membuka pintu itu lebih lebar membiarkan kedua insan itu melangkah memasuki ruangan kemudian menutup kembali pintu tersebut. 

" bang daichi kenapa dok? ". tanya shoyou yang duduk di sofa yang tak jauh dari sofa daichi tidur. 

" haha panggil kak kou aja dek, kan lagi diluar jam kerja ". sahut koushi terkekeh pelan. 

" dia demam atau gimana? ". timpal kuro yang ikut duduk di pegangan sofa tempat shoyou duduk. 

" hahhh aku benar benar pusing karna dia, pengen ku marahi tapi kasian orang nya lagi sakit ". keluh koushi kembali menghela nafas. 

     kuro tersenyum hambar, bukan pertama kalinya daichi begini. tapi ya melihat mimik wajah koushi yang tampak tertekan dan juga khawatir akan daichi membuat dirinya jadi kasian. 

" tensinya naik dua kali lipat, tekanan darahnya menurun dan lagi dia jadi sedikit kurus. aku tidak tau kapan terakhir dia tidur, kapan dia makan, atau bahkan istirahat ". jelas koushi sambil memejamkan kedua matanya yang sedikit berlinang air mata. 

" jadi sekarang dia demam gara-gara itu? ". ujar kuro yang jadi ikut sedih. 

" yaa, tadi dia hampir pingsan saat aku datang kemari. setelah ku cek kondisinya tak lama suhu tubuhnya naik ". 

" haha dasar, dia hampir sama dengan kenma. jika sudah gila kerja tidak akan peduli kesehatannya gimana ". komentar kuro tertawa hambar. 

" yahhh tetap saja, bikin orang khawatir ". timpal koushi. 

" jadi??? gw kesini karna ada yang mau lo omongin kan? ". celetuk kuro. 

" hahh.. oke, lo gak sibuk banget kan kur? ". 

Five BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang