~ 58 ~

438 77 6
                                    


       pintu kamar mandi terbuka, kaki jenjangnya melangkah keluar dan memasuki ruang kamar. [name] menggosok-gosok handuk kecil pada helaian rambutnya yang basah sembari menatapi pantulan dirinya di cermin lemari. 

" haihh... terpaksa make hoodie, ntar keliatan lagi lembam nya ". gumamnya menghela nafas saat melihat beberapa bagian tubuhnya yang membiru keunguan. 

      ia membuka lemari dan melihat dari atas sampai bawah, sejenak ia berpikir baju mana yang akan dikenakan. lalu tangannya terulur mengambil sebuah hoodie biru tua kemudian celana pendek selutut. 

tok tok tok 

" [name]! kamu udah selesai mandinya? biar lukanya di obatin ". pekik keiji dari balik pintu. 

' lah iyak! kan lukanya mau di obatin ama kak keiji, hadehh.... gimana dong '. batinnya miris. 

tok tok

" [name]? dekk, kamu masih mandi ya? ". ujar keiji lagi karna tidak mendapat sahutan dari pemilik kamar. 

" ntar kak! make baju, nanti [name] ke kamar kakak kok!! ". balasnya. 

" pelan pelan make bajunya, biar lukanya gak sakit ya ". ujar keiji lembut.

" oke kak! "

hiks, keiji kakak idaman (づ ̄ 3 ̄)づ

      setelah mendengar langkah kaki menjauh dari kamarnya, [name] jadi gelisah sana sini memikirkan cara untuk menutupi luka lembam nya ini. karna ia yakin, jika keiji melihat luka lembam pada lengan kiri pasti yang lainnya juga ketahuan. 

     kemudian ia kepikiran untuk menutupinnya dengan bedak foundation, tapi lagi lagi ia terduduk lemas karna mengingat dirinya bukan tergolong cewek feminim yang suka memakai make up. 

' udahlah, pasrah aja '

     [name] mengembalikan hoodie nya yang tadi sempat ia keluarkan dari lemari dan menggantinya dengan kaos lengan pendek oversize berwarna hijau wardah. 

     setelah mengenakan pakaian nya dengan benar, [name] keluar kamar dan tidak lupa ditutup. kemudian melangkah menuju kamar keiji yang berada didepan kamar hajime dan samping kamar daichi. 

tok tok 

" kak! [name] masuk ya?! ". pekiknya dan langsung nyelonong masuk. 

' padahal belum dikasih ijin, tapi ya sudahlah '. batin keiji lelah. 

      posisinya keiji duduk di pinggir kasur dengan beberapa obat dan sebuah kotak p3k yang sudah tersedia disana. [name] duduk berhadapan dengan keiji, ia sejenak melihat banyaknya obat yang disediakan. 

" kak, kok obatnya bisa sebanyak ini? perasaan kakak bukan dokter ". ujar [name]. 

" ahaha ini persediaan obat dek, soalnya tobio ama kak hajime tu kadang gak bisa ditebak. pulang pulang udah luka, yang luka pas latihan lah, berantem ". jelas keiji tertawa adem. 

" eh, emang ntu dua orang suka berantem ya kak? ". tanya [name] penasaran. 

" bukan suka berantem, cuman suka aja gitu mereka asal main tonjok. awalnya cuman senggol bahu, jitak-jitakan, lama kelamaan jadi adu jotos merekanya ". jawab keiji menarik lembut tangan kanan [name]. 

" sekarang ditambah kamu juga, ini bukan luka jatuh dari motor kan? ". lanjut keiji membuat [name] tersentak dan itu disadari oleh kakaknya. 

    keiji tersenyum kecil sambil mendengus pelan, diselingi dengan gelengan kepala. tak habis pikir bagaimana bisa ada gadis sekuat [name]. luka bakar ditangan kanannya yang disebabkan kiami waktu itu memang sudah sedikit membaik cuman masih berair dan belum kering sepenuhnya. 

Five BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang