~ 43 ~

487 89 25
                                    


" jadi, bagaimana keadaan [name]? "

      setelah satu jam lebih sugawara memberi kenyamanan pada daichi dengan mengurut kepala serta pundaknya kini mereka berdua duduk bersebelahan di sofa ruang kerja daichi. alis daichi naik sebelah seolah bingung dengan pertanyaan sugawara. 

" bukannya kau ke rumah sakit menjenguk [name]? ". bingung daichi. 

" aku tidak di bolehkan [name] masuk ke kamar nya ". ujar sugawara menghela nafas kecil. 

" eh? [name] mengusir mu begitu? "

" uhmm... gimana ya, aku bertanya pada resepsionis perawat nya dan perawat itu bertanya pada [name] dan... dia menolak kunjungan ku "

" a-ah, aku minta maaf atas perilaku [name]-". ujar daichi merasa kurang nyaman.

" ahahaha, tidak apa. aku sudah tau ini yang akan terjadi, waktu pertama kali [name] bertemu dengan ku lebih parah dari ini kau tau ". ujar sugawara tertawa kecil. 

" lebih parah? sewaktu dia SMP kah? "

" iya... waktu itu [name] bahkan tak segan melempar atau memukul orang orang yang berbuat kesalahan kecil, dan waktu itu juga dia pernah melempar ku dengan botol kaca sampai kepala ku terluka "

    daichi terdiam mendengar penjelasan suga, tidak terbayang baginya seperti apa [name] dulu. berarti orang yang tidak sengaja membuat kesalahan kecil padanya maka akan langsung di pukul atau dihajar oleh [name]. 

" [name] begitu karena emosi dalam dirinya yang tidak terkendali, apalagi rasa trauma nya pada laki laki. ". sambung sugawara menerawang masa lalu saat dirinya merawat [name]. 

     ia masih ingat tetangga [name], teman sekelas nya yang anak laki laki. saat itu anak laki laki itu hanya sekedar bercanda pada [name] dan secara tak sadar candaan anak laki laki itu melukai perasaan [name] yang emosinya tak terkendali. 

     berakhir anak laki laki itu di hajar habis habisan oleh [name] sampai masuk rumah sakit, saat sugawara dan samiko bertanya pada [name] candaan apa yang membuat hati nya terluka karena anak laki laki itu berkata...

 " [name], jadi cewek jangan cuek amat napa. ntar lo ngak ada yang minat lho. ah, lagian mustahil lah ada yang suka ama lo. tampang lo aja kayak anak laki laki, di ubah napa. agak feminim gitu ".

      mendengar itu samiko turut sedih, saat itu memang [name] baru saja keluar dari kukungan mantan suami nya. namun kondisi [name] saat itu memang terbilang masih seperti perintah mantan suami nya, rambut yang begitu pendek seperti anak laki laki, lalu ditambah sifat dingin dan cuek [name]. 

     sugawara juga sedih mendengar nya, namun disatu sisi dia juga ikut kesal sama anak laki laki itu. dia bukan siapa siapa tapi malah menilai tampang orang lain, bahkan juga mengatakan mustahil ada yang suka pada [name]? itu mana mungkin, mau bagaimana pun tampang, perilaku atau sifat, dan kepribadian seorang gadis pasti ada yang akan menyukai nya. 

     jika memang laki laki itu tulus menyukai atau mencintai seorang gadis, mau bagaimana pun sisi baik atau buruk dari gadis itu pasti akan diterima.

      jika memang ada sifat dari gadis tersebut yang membuat sang laki laki kurang nyaman, pasti sang laki laki akan berusaha untuk menerima nya. 

" kau tau suga, kami semua khawatir sifat [name] yang saat ini akan jadi sifat nya yang permanen. ". celetuk daichi bersandar pada sofa. 

" itu tidak akan. meski ya memang butuh waktu, kalian berusaha lah menerima sifat nya yang sekarang. ". ujar sugawara. 

" oh iya, aku melihat berita kemarin. musuh bisnis mu sudah di penjara karena ikut rencana mantan istri ayah mu yang membakar cafe [name] dan ada rencana juga mau mencelakai kalian ". kata sugawara mengubah topik. 

Five BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang