~ 38 ~

513 97 8
                                    


       kiami melangkah pergi keluar gudang itu dengan satu bawahan nya, meninggalkan orang orang yang menjual barang padanya dan seharusnya barang tersebut ada di tangan kiami namun karena kelalaian mereka malah jatuh di tangan [name].

       salah satu dari mereka berusaha berdiri dengan susah payah karena dirinya yang paling banyak mendapat luka, namun rasa sakit yang tak tertahan membuat tubuhnya ambruk kembali. ia menghela nafas panjang, sepertinya kematian nya akan menyusul jika dirinya tiap hari diperlakukan begini.

" mau gw bantu? "

      seseorang mengulurkan tangannya ke hadapannya, ia dengan pasrah menerima uluran tangan tersebut dan duduk sambil bersandar pada dinding gudang. orang yang menolong nya melangkah sedikit menjauh untuk membantu teman nya yang lain.

      ia tidak terlalu mengenal siapa yang menolong nya, diperhatikan orang itu mengenakan jubah hitam dengan wajah tertutup sebuah topeng yang menutupi sebagian wajah atas nya. hanya area mulut yang terlihat, namun satu yang ia yakini. orang yang menolong nya ini adalah perempuan.

" apa kalian sanggup berdiri? atau berjalan? ". tanya orang berjubah hitam itu.

" hahhh... apa kau tidak melihat nona, kami terluka parah. apa menurut mu kami masih bisa berjalan meski hanya satu meter? ". ujar nya.

" begitu ya, tapi jika kalian tetap disini yang ada kalian makin di siksa oleh nya. "

" kau... melihatnya, sebenarnya siapa kau? "

" kau tidak mengenal ku? "

seet

     topeng yang menutupi wajah perempuan itu terbuka, menampilkan wajah dengan luka sayatan di pipi kemudian bekas luka di bagian dahi. setelah memperhatikan beberapa lama, ia tersadar bahwa orang itu adalah [name].

" kau-!! ini-"

" ssutt! diam dulu, tidak usah marah atau mengamuk oke? aku disini mau membantu kalian ". sela [name].

" huh, sudah cukup membantu kau dengan menipu kami dan membuat kami seperti ini "

" hahh... dengar, aku hanya mengatakan nya sekali dan aku ingin kau menjawab dengan pasti "

" apa yang mau kau katakan? "

" aku ingin kalian berada di pihak ku, dan aku juga tentu akan membantu kalian. tenang saja, jika kau bisa tutup mulut dan menjaga rahasia maka aku tidak akan membocorkan tentang kalian "

" heeh, memang nya apa yang kau tau tentang kami? "

" kalian orang baru yang menjadi penjual barang haram kan? seperti gas terlarang, bahan kimia, senjata, bahkan bom. oh! dan kalian juga hendak membuka penjualan organ manusia. ".

      perkataan [name] membuat mereka kaget terutama orang yang dibantu [name] pertama. wajah datar [name] menatap wajah satu persatu penjual barang haram itu secara seksama.

' orang itu tidak ada disini, atau dia bawahan si kiami? '. pikir nya.

" jadi, bagaimana? aku bisa menjamin kalian tidak akan ku lukai seperti wanita itu memperlakukan kalian, bahkan aku akan mengobati kalian dengan ikhlas. ". ujar [name] kemudian memakai topeng nya kembali.

       para penjual itu saling berbisik satu sama lain, memutuskan untuk mengikuti [name] atau tidak. [name] menghela nafas pelan, sedikit kesal karena lamanya jawaban yang ia dapat kan.

" bagaimana jika kami menolak? ". tanya salah satu dari mereka.

" hooh~ mau menolak? "

      tubuh mereka mendadak merinding mendengar suara [name] yang begitu berat, satu tangan perempuan itu terangkat dengan sebuah tongkat besi yang panjang nya hampir 300 cm. kemudian di ayunkan ke arah barang usang yang bertumpukan disana hingga hancur berantakan dan menimbulkan suara reruntuhan kecil.

Five BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang