9. BUJUKAN ARION

52 5 0
                                    

"Aleena kenapa?" tanya Aksa dingin pada Arion yang tengah duduk di sampingnya.

"biasa." jawab Arion. Aksa mengernyitkan dahinya, arti tidak mengerti ucapan Arion.

"biasa gimana? Aleena kalau ngambek itu mudah di bujuk, tapi kali ini dia bener-bener enggak ngomong apapun sama lo, sejak tadi. Jangan-jangan lo udah buat masalah ke Aleena?" tanya Aksa lagi

Arion yang sedang menggunakan laptop pun menghentikan kegiatannya.

Arion mengedikkan bahunya. "cuma masalah kecil aja di sekolah, tadi ada yang numpahin minuman ke baju Aleena jadi, gue bentak tuh cewek." jawabnya santai

Mereka tidak sadar bahwa ada seseorang yang mengawasi mereka.

"enggak sengaja." Tiba-tiba ada Aleena di depan dan menjawab pertanyaan Aksa dengan kata penuh penekanan.

"eh pookie, sejak kapan kamu ada di sini?" tanya Arion

"kak Aksa, aku takut." Aleena tidak menjawab pertanyaan Arion, ia bahkan tidak menatap Arion.

Sekesal itu kah aleena padanya? Pikir Arion

Aksa yang mendengar ucapan aleena sontak berdiri. " kenapa hem?" tanya Aksa

"bagaimana jika besok teman-teman Aleena, enggak mau berteman sama aleena?" tanya aleena khawatir

"kenapa mereka enggak mau berteman sama adikku ini?" tanya Aksa

"kak Arion jahat, masa dia bentak cewek yang enggak salah." jawabnya

"Ouh jadi ini alasannya." Aleena menganggukkan kepalanya pelan

"jangan khawatir, mereka masih mau kok berteman sama Aleena."

"serius?" tanya Aleena dan di angguki oleh Aksa

"maafin kakak, kakak bakal lakukan apapun supaya Aleena mau maafin kakak." ucap Arion tiba-tiba

"kakak harusnya enggak gitu, aku takut sama kakak, kakak jahat." jawab Aleena memalingkan wajahnya dari Arion.

"kakak menyesal." ucap Arion jujur

"bohong." ucap Aleena

"maafin kakak ya, please. Bagaimana bisa kakak jauh dari princess kecilku, hem." mohon Arion memegang kedua telinganya dan di angkatnya satu kaki.

Aleena tetap tidak meresponnya, ia pun berlalu meninggalkan Aksa dan Arion.

"bersabarlah!" ucap Aksa mengejek, pasalnya ia tahu Aleena lebih sering marah kepadanya dari pada Arion, namun kali ini Aleena benar-benar tidak mau mendengarkan permohonan maaf Arion.

Akhirnya dia merasakan juga, seperti apa yang pernah aku rasakan. Batin Aksa senang

Dasar abang nggak ada akhlak. Batin Arion

__________

Pria paruh baya dengan aura dingin menahan amarah, ia tengah menatap tajam laki-laki yang ada di hadapannya.

"apa yang sebenarnya kamu inginkan hah?" tanya pria paruh baya dengan dingin

"..." tidak ada jawaban dari laki-laki tersebut.

"jawab aku, kenapa kamu diam saja!"

Pria paruh baya tersebut tidak tahan dengan semua sikap laki-laki di hadapannya, hingga ia terpaksa meletakkan sebuah pistol di samping kepala laki-laki itu.

"apa kamu mau aku menghabisimu?" tanyanya dengan suara berat, laki-laki yang ada di hadapannya hanya tersenyum sinis.

"habisi saja aku." jawab laki-laki yang tidak lain adalah El.

ALEENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang