Suara petir yang menggelegar, air hujan yang membasahi seluruh jalan dan tanaman-tanaman, angin-angin yang meliukkan pepohonan dan bunga bunga, suhu ruangan yang mulai dingin akibat hujan. 2 laki laki dan seorang gadis yang tengah asik belajar dan bercanda.
Seorang gadis yang memeluk dirinya sendiri, menandakan bahwa ia sedang kedinginan, ya itu adalah aleena bersama dengan kedua kakaknya. Arion melihat aleena seperti kedinginan lalu ia pergi ke kamar untuk mengambil selimut tebal untuk aleena.
"pakailah ini" Arion menyelimuti selimut tersebut ke tubuh aleena. Aleena lalu tersenyum lebar melihat kepekaan kakaknya.
"Terima kasih kak" Arion mengangguki aleena sebagai jawabannya.
"Kak aksa mau kemana?" tanya aleena heran saat melihat kakaknya tiba-tiba berdiri
"sebentar" aleena mengernyitkan dahinya, bingung dengan jawaban kakaknya dan mencoba menunggu aksa yang pergi.
Beberapa saat kemudian aksa kembali dengan membawa 3 teh panas untuk menghangatkan tubuh.
"ambilah" ucap aksa dengan memberikan teh ke aleena
"jadi kakak pergi ke dapur?dan kakak sedang membuat teh untuk kami?" tanya aleena
"iya" jawabnya datar
"aku kesel deh sama kak aksa, masa aku tanya jawabannya simple dan datar gitu sih" tanpa sadar aleena meminum teh yang masih panas
"ahhh... Panas" ucap aleena dengan meletakkan gelas yang berisi teh ke meja, aksa dan Arion yang melihat hal tersebut dan mencoba menenangkan aleena
"hati hati makanya, itu kan masih panas" ucap aksa dengan ketus
"lo itu gimana sih, orang aleena kan nggak sengaja meminum teh panas tadi, nggak perhatian banget!" ucap Arion kesal
"siapa yang nggak perhatian?hah?"
"ya lo lah, terus siapa lagi!"
"eh, lo mau kemana? lari dari kenyataan ya?" lanjut Arion
Aleena yang masih merasa lidahnya terbakar hanya menonton mereka yang tengah bertengkar tentang hal kecil dan dia hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah mereka, ya mereka memang selalu seperti itu jika tentang aleena.
"apa masih sakit?" tanya Arion
"ya" Jawab aleena dengan wajah melas
"pookie, minum ini" ucap aksa tiba-tiba sudah berada di samping aleena
"Terima kasih kak aksa"
"sekarang lo tahu kan, siapa yang peduli."
"hmmm" jawab arion
__________"tidurlah, ini sudah malam" ucap aksa dengan menyelimutkan selimut ke tubuh aleena
"iya kak" jawabnya
"selamat malam" aksa mencium kening aleena
"selamat malam" jawab aleena
Hujan sudah reda, membuat keadaan malam ini sangat sunyi dan sepi, suhu yang dingin masih terasa, namun tidak mengganggu tidur mereka. Karena mereka menggunakan selimut yang sangat tebal dan berada di kasur yang empuk dan hangat.
Saat semua orang tengah tertidur tiba-tiba saja seperti ada beberapa orang yang mencoba masuk di rumah tersebut secara diam-diam. Mereka berhasil masuk menggunakan alat alat perkakas yang dapat membuka jendela di rumah ini. Mereka mencoba mencari sesuatu yang bisa menghasilkan uang, mereka ialah kawanan perampok.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEENA
Roman pour AdolescentsAleena elmira Elbaz, gadis berusia 17 tahun harus mengidap agoraphobia. Akibatnya ia harus melakukan homeschooling. ia memiliki kedua kakak yang tampan bernama Aksa Zhafran Elbaz dan Arion Afriza Elbaz. Kedua kakaknya sangat menyayangi dirinya namu...