HAI, SELAMAT SIANG!
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT!
HAPPY READING!
Hujan pagi ini masih turun semakin deras, suasana hening, hanya terdengar rintika hujan dan air yang mengalir.
Seorang gadis menumpu dagunya dengan kedua tangan yang berada di meja. Ia menatap sekeliling dengan kesal.
Aleena orangnya, entah kenapa ia bosan mendengarkan penjelasan guru matematika yang ada di depan. Tidak biasanya ia bosan terhadap pelajaran, ia selalu senang mendengarkan penjelasan guru, namun apa ini.
Ghadia yang berada di meja samping kanan Aleena menatap bingung Aleena yang terlihat bosan, Aleena tampak mengembuskan nafas berkali-kali.
Ghadia tidak ingin ambil risiko, ia kemudian kembali mendengarkan penjelasan guru di depan agar tidak dihukum, ia berpikir akan bertanya kepadanya nanti ketika istirahat.
Lima belas menit lagi bel istirahat akan berbunyi, jadi ia bisa menahannya.
KRING... KRING...
akhirnya bel istirahat telah berbunyi, guru matematika pun sudah keluar dan diikuti para siswa dan siswi yang keluar untuk mengisi perut mereka.
Ghadia memutar tubuhnya menghadap Aleena yang duduk sambil memasukkan beberapa buku kedalam tas.
“Al, lo kenapa? Lo bosen?” tanya Ghadia.
“enggak tahu, tapi kayaknya ia.” jawab Aleena dengan wajah malasnya.
Cahaya mengernyitkan dahinya. “gue tahu jangan-jangan lo kangen ya sama kak Arion?” tebak Cahaya.
Aleena menatap pintu kelas, ia tidak mengerti. Apakah karena ia sedang rindu dengan Arion, makanya ia menjadi bosan.
Aleena mengedikkan bahunya, arti tidak mengerti.
“kalau lo kangen, telfon aja.” saran Ajeng sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada.
“ya udah deh, aku telfon kak Arion. Kalian ke kantin aja, pasti kalian laper.” ucap Aleena memutuskan.
“kita enggak apa-apa nemenin lo disini.” ucap Cahaya dan dibalas pukulan kepala oleh Ghadia.
“sakit, Gha.” ucap Cahaya sembari mengelus-elus kepalanya yang agak nyeri.
“gue tahu maksud lo.” ucap Ghadia menatap tajam Cahaya.
“serius, Al?” tanya Ghadia.
“iya enggak apa-apa, kalian 'kan pasti laper, jadi mending ke kantin aja.” ucap Aleena.
__________
“hai kak!” sapa Aleena ketika sebuah panggilan video telah tersambung pada seseorang disebrang.
“hai, kangen?” tanya Arion lembut.
“enggak!” jawaba Aleena berpura-pura.
“ya udah, kakak matiin.” ucapnya sambil berpura-pura menekan tombol merah.
“eh! Jangan!”
“katanya enggak kangen.”
“iya-iya aku kangen kak Arion.” ucap Aleena dengan wajah lucunya.
Terlihat disebrang Arion tersenyum melihat raut wajah Aleena.
“kakak kenapa enggak pulang-pulang?”
“sebentar lagi urusannya selesai.” Aleena mengangguk kecil sebagai responnya.
“nggak ada yang jahatin kamu 'kan?” tanya Arion dengan tatapan menyelidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEENA
Fiksi RemajaAleena elmira Elbaz, gadis berusia 17 tahun harus mengidap agoraphobia. Akibatnya ia harus melakukan homeschooling. ia memiliki kedua kakak yang tampan bernama Aksa Zhafran Elbaz dan Arion Afriza Elbaz. Kedua kakaknya sangat menyayangi dirinya namu...