"sayang, kami ada sesuatu untukmu." ucap hana sambil meletakkan sebuah kotak berwarna hitam dimeja persegi panjang yang berada diruang tengah.
aleena dengan ragu-ragu mengambil kotak tersebut, karena ia tahu apa isi kotak tersebut.
"ma, pa, ini serius buat aleena?" tanya aleena sedikit heran.
"iya sayang, ini serius untuk kamu." ucap hasan dengan senyum lebarnya.
"kami sudah meminta izin kepada psikiater dan ia memberikan izin untuk kamu memegang handphone. bagaimana, apa kamu suka?" lanjut hasan.
"aku suka pa, ma. thank you,"ucap aleena."aku dan arion akan mengajari mu,"ucap aksa yang berada di samping aleena.
"oke." aksa pun memasukkan sim card ke dalam handphone yang berlogo apel di gigit.
aksa dan arion lalu mulai mengajarkan aleena tentang pengaturan dan aplikasinya.
"kakak sudah memasukkan nomor anggota keluarga,"ucap aksa
"handphonenya boleh aleena bawa ke sekolah kak?"tanya aleena. aksa pun menganggukan kecil.
"terima kasih."
"pa, ma. aleena mau izin ke kamar dahulu ya,"aleena lalu berdiri dan tidak lupa membawa handphone barunya.
"iya sayang. good night," hana lalu berdiri disusul dengan hasan, mereka pun mencium kening aleena secara bergantian.
'syukurlah' batin aksa
sesampainya di kamar aleena menghampiri kucing kesayangannya, luci.
terlihat luci sangat nyaman berada di kandangnya yang didalamnya terdapat sebuah bantal kecil yang empuk berwarna merah muda.
"luci, aku sangat bahagia hari ini. ah ya, maaf kamu sudah tidur ya. besok kita bicara lagi, good night luci."
disisi lain, ada seorang laki-laki berkaos hitam berlengan pendek dengan celana pendek, tengah melamun di sebuah club, ia sedang terduduk di sebuah sofa berwarna merah maroon yang berada di sudut ruangan. karena ia sedang ingin memikirkan matang-matang sebuah rencana.
"woi!" teriak seorang laki-laki berjaket kulit hitam.
"ngapain lo ngelamun gitu?" tanyanya pada arkan.
"lo enggak lupa 'kan sama tugas lo?" bukannya menjawab, arkan malah balik bertanya pada temannya yang bernama bagas.
"lo tenang aja, justru gue kesini karena mau kasih informasi yang lo minta." jawabnya. arkan menaikkan salah satu alisnya.
"namanya aleena elmira elbaz, dia adik perempuan arion atau anak terakhir di keluarga elbaz." arkan tampak terkejut dengan informasi yang baru ia dapat, namun keterkejutan itu hanya sementara. ia lalu menyeringai penuh arti.
"gue tau lo terkejut, gue juga sama. gue nggak nyangka kalau arion punya adik perempuan, tapi gue kayaknya bisa baca fikiran lo deh." mereka pun sama-sama menyeringai dan tertawa bersama.
setelah mendapat informasi, arkan menghibur diri dengan berminum-minum di temani oleh para gadis yang siap menemaninya semalaman.
__________
Bruk!
"aduh!" pekik aleena saat tidak sengaja menabrak tubuh seseorang dari arah yang berlawanan, sehingga buku-buku yang aleena bawa terjatuh. aleena lalu berjongkok dan mengambil buku-buku yang ia ambil dari perpustakaan.
"sorry!" ucap laki-laki itu, lalu membantu aleena mengambil buku-buku yang terjatuh.
"nggak pa-pa, harusnya aku yang minta maaf. soalnya tadi aku enggak lihat dengan benar saat jalan." ucap aleena merasa bersalah. setelah semua buku berhasil terambil, mereka pun berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEENA
Teen FictionAleena elmira Elbaz, gadis berusia 17 tahun harus mengidap agoraphobia. Akibatnya ia harus melakukan homeschooling. ia memiliki kedua kakak yang tampan bernama Aksa Zhafran Elbaz dan Arion Afriza Elbaz. Kedua kakaknya sangat menyayangi dirinya namu...