17. PERNIKAHAN

56 4 0
                                    

Terlihat bunga-bunga berwarna putih telah menghiasi sebuah ruangan yang luas. Bahkan, ada banyak kursi yang melingkari meja-meja bundar berwarna putih.

Tampak orang-orang berdatangan dan berbincang-bincang, ada pula anak anak yang lucu dan menggemaskan.

Di sebuah ruangan terlihat seorang perempuan cantik berbalut sebuah gaun yang indah berwana putih, ia tengah menatap dirinya di cermin. Ia dengan wajah berseri-seri melihat dirinya sendiri, ya hari ini akan mengubah statusnya yang semula seorang kekasih akan menjadi seorang istri dari seorang pebisnis terkenal dan kaya raya. Ia adalah Emilia Robert dan ia akan segera menjadi istri dari Damar Nugroho.

‘sebentar lagi, sebentar lagi aku akan menguasai semuanya.’ Emilia tampak tersenyum menyeringai dengan tatapan tajamnya.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu berasal dari luar ruangan Emilia.

“masuk!” pinta Emilia.

Dua orang wanita muda masuk ke dalam ruangan Emilia.

“wow, luar biasa. Kamu sangat cantik, em.” ucap wanita yang disebut sebagai bridesmaid.

“ou, thank you, Rosa.” jawab Emilia pada sahabatnya yang bernama Rosa.

“apakah kamu sudah siap untuk mengubah statusmu?” tanya bridesmaid yang bernama Karin.

“tentu, aku siap karin.”

“kalau begitu kita harus turun sekarang, calon suamimu sudah tidak sabar untuk melihat wanitanya.” ucap Rosa.

“ayo.” mereka berjalan keluar dari ruangan tersebut dengan gaun bagian belakang yang sedikit panjang itu harus di pengang oleh dua bridesmaid tersebut.

Terlihat para tamu undangan menatap takjub Emilia Robert, dengan kecantikannya yang tiada tandingannya bagi mereka.

Ia mulai menuruni tangga dan dibantu oleh Damar. Ya, Damar mengulurkan tangannya kepada Emilia ketika melihat Emilia menuruni anak tangga dan jangan lupakan wajah bahagia yang tengah menyelimuti Emilia.

Mereka berjalan dengan lengan Emilia mengapit lengan Damar, mereka berdua berhenti ditengah keramaian para tamu undangan.

Emilia sedikit heran mengapa Damar tidak membawanya langsung di tempat akad, bukankah

Sedangkan di keramaian bagian belakang ada dua orang laki-laki tersenyum sinis dengan keromantisan mereka, mereka seolah-olah berpikir bahwa perempuan bernama Emilia itu tidak pantas mendapatkan semua keromantisan ini.

Damar mengambil sebuah remote dan mengarahkan remote itu pada layar besar yang berada di depan para tamu undangan.

Gambar pada layar tersebut mulai terlihat, rentetan foto kebersamaan Damar dan Emilia yang romantis. Dari foto-foto tersebut, orang-orang tampak iri melihat keromantisan mereka. Dan akhirnya sampailah slide-slide yang terakhir yang membuat semua orang di ruangan membelalakkan mata melihat foto-foto itu. Terlihat foto-foto itu berisi Emilia dengan berbagai pria, namun ia tampak menggunakan pakaian seksi yang berhasil menarik perhatian para pria.

Setelah menampilkan sebuah pertunjukan yang bagus, menurut kedua pria dibelakang. Damar menatap Emilia dengan tajam dan membuat Emilia gelagapan ingin menjelaskannya.

“sayang, itu adalah editan. kamu tahu bukan,  banyak yang tidak menyukai pernikahan kita.” ucap Emilia dengan wajah melasnya. Damar tidak merespon ucapan Emilia, ia melepas tuxedonya dan meletakkan di kursi yang berada di dekatnya. Ia kemudian mengambil sebuah mikrofon.

“di sini, saya mengumumkan kepada kalian semua, bahwa saya dan Emilia tidak saling mengenal dan pernikahan kami dibatalkan. Untuk para tamu undangan, terima kasih telah menghadiri acara ini. Mohon maaf atas kekacauannya.” setelah mengucapkan kalimat yang sedikit panjang, Damar pergi meninggalkan ruangan itu, lebih tepatnya gedung yang harusnya menjadi saksi pernikahannya dengan Emilia yang gagal.

ALEENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang