"kak, ini..." ucapan aleena terjadi karena ia tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"ya, ini semua kami persembahkan untukmu. Apa kamu suka," ucap Arion dan di angguki aleena dengan cepat.Aleena kemudian memeluk kedua kakaknya dengan erat dan sehingga tidak sadar, ia mengeluarkan setetes air mata. Mereka lalu melepaskan pelukan.
Aksa mengernyitkan dahinya karena melihat aleena mengeluarkan air mata. "aleena, kenapa kamu menangis? Apa ada yang salah, hem?" tanya Aksa sambil mengusap air mata aleena.
"apa aleena selalu menyusahkan kalian?" aleena tidak menjawab pertanyaan Aksa dan lebih memilih balik bertanya.
Aksa dan Arion menggelengkan kepalanya. "kata siapa kamu menyusahkan kami, hem?" tanya Aksa
"aku." jawab aleena. Aksa menghela nafas pelan.
"kamu ini adikku, bagaimana mungkin seorang kakak merasa di susahkan." ucap Aksa
"sudah-sudah, lebih baik kamu lihat pemandangan yang ada di depanmu, apa kamu akan menangis dan menanyakan hal tidak penting." ucap Arion
Aleena berjalan menuju pemandangan yang ia lihat tadi, di sebuah gazebo terdapat foto-fotonya, bahkan ada fotonya bersama kedua kakaknya maupun kedua orang tuanya. Foto-foto itu terpasang dengan bingkai foto dan di atas terdapat lampu tumblr berwarna warm white. Di depan gazebo juga ada bunga mawar berwarna merah dan putih.
__________
"sayang, ini minum obatnya." ucap hana sambil menyodorkan obat kepada aleena.
Setelah meminum obatnya, aleena menuruni tangga dan menuju ruang tengah, untuk berpamitan kepada keluarganya.
"pookie, apa kamu sudah siap?" tanya Arion kepada aleena dan di angguki oleh aleena.
"pa, ma, aleena pamit dulu ya." ucap aleena sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya, dan di ikuti oleh Arion.
"Arion, lo harus jaga aleena, kalau sampai aleena kenapa-kenapa, gue nggak bakal maafin lo." ucap Aksa kepada Arion dengan wajah datar.
"lo nggak perlu khawatir, gue bakal jaga aleena." jawab Arion.
"aleena, semangat ya." ucap Aksa kepada aleena. Aleena lalu memeluk Aksa dengan erat.
"kak, aku pamit ya." ucap aleena masih dalam pelukan Aksa.
Selama perjalanan, aleena menatap kagum jalanan dan keindahan pemandangan luar. Yeah, selama ini aleena hanya terdiam di rumah dan ia tidak menyangka bahwa dunia luar itu tidak seburuk yang ia pikirkan.
"kak, ternyata kota ini indah ya." ucap Aleena kepada Arion yang masih fokus menyetir.
"iya, suasana malam lebih indah." jawab Arion.
Aleena selalu memandangi keadaan luar mobil, hingga tanpa sengaja ia terfokus pada kejadian yang sangat tidak mengenakkan.
"kak!" panggil Aleena dengan wajah ketakutan. Arion yang tengah fokus menyetir, tersadar dengan suara Aleena yang tiba-tiba berubah, Arion lalu menghentikan mobilnya dan memarkirkan di pinggir jalan.
"ada apa Aleena? Apa kamu berubah pikiran?" tanya Arion kepada Aleena yang mematung ketakutan."kak, di sebrang jalan itu aku melihat ada para preman yang memukuli seorang siswa," ucap Aleena sambil menunjukkan jarinya ke arah sebrang jalan. Arion lalu melihat ke arah belakang dan benar saja di sebrang jalan tersebut seorang laki-laki berseragam SMA sedang di pukuli oleh 4 orang preman hingga babak belur. Di tempat itu juga ada seorang wanita paruh baya tengah ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEENA
Teen FictionAleena elmira Elbaz, gadis berusia 17 tahun harus mengidap agoraphobia. Akibatnya ia harus melakukan homeschooling. ia memiliki kedua kakak yang tampan bernama Aksa Zhafran Elbaz dan Arion Afriza Elbaz. Kedua kakaknya sangat menyayangi dirinya namu...