25. OBAT BIUS

44 6 0
                                    

HAI, SELAMAT SIANG!

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!

HAPPY READING!

"kepercayaan yang ada itu bukan salahmu, tapi itu salahku yang terlalu mudah mempercayai."

Aleena Elmira Elbaz

_____________________________________

"Terima kasih, kak." Aleena tersenyum canggung lalu masuk kedalam toilet.

"lo bisa balik." ucap Aksa menatap datar laki-laki yang tengah duduk di sofa sambil bermain handphone.

El meletakkan handphonenya, lalu berdiri dan menatap Aksa.

"nggak bisa." tolaknya tegas.

"kenapa?" Aksa menatap dingin El.

"gue harus tanggung jawab."

"lo udah tanggung jawab. Sekarang lo bisa pergi."

El menoleh pada pintu sekejap lalu kembali menatap Aksa.

"ok, tapi malam ini lo harus jaga dia."

"tanpa lo suruh, gue bakal jagain dia."

El meraih handphonenya lalu meninggalkan Aksa yang menatap punggung El yang mulai menghilang dari pandangannya.

"loh, kak El mana?" tanya Aleena setelah keluar dari toilet.

"pulang." Aksa lalu merebahkan tubuhnya di sofa yang minimalis itu.

Aleena manggut-manggut. "kakak enggak pukul kak El 'kan?" tanya Aleena menatap Aska menyelidik.

"enggak."

"kak, ini di taruh kemana?" tanya Aleena yang sudah mengambil selimut dan sprei yang telah terkena noda darah Aleena.

Aksa membuka matanya, ia menoleh ke arah Aleena.

"toilet, nanti aku cuci." mata Aleena terbelalak.

Apa? Cuci? Yang benar saja.

"enggak usah kak, biar Aleena aja yang cuci." ucap Aleena bergegas ke toilet kembali.

"ck! Dasar keras kepala." ucap Aksa kesal.

Ia lalu berdiri dan menghampiri Aleena yang tengah membasahi selimut dan sprei.

"biar aku aja, Al." Aleena hampir terjungkal karena terkejut jika tidak berpegangan pada pintu.

"aish, kak Aksa ngagetin. Nggak usah!"

Tanpa pikir panjang, Aksa berjongkok dan meraih sprei dan selimut yang tengah di kucek oleh Aleena.

"ke ranjang sekarang." ucap Aksa dengan wajah datar dan dingin.

Dengan perasaan terpaksa Aleena harus menurut karena tatapan tajam dari Aksa.

"kasurnya," ucap Aleena bingung. Kasurnya juga turut terkena noda darah.

"gimana ya?" Aleena lalu dengan susah payah, menekuk kasurnya menjadi dua dan meletakkannya di lantai, ia pikir akan membersihkannya nanti setelah Aksa selesai.

Aleena yang terduduk di sofa sambil menunggu Aksa pun tertidur.

"pookie?" Aksa memanggil Aleena dengan lembut, namun Aleena sama sekali tidak membuka matanya.

"tertidur ya?" Aksa lalu memposisikan Aleena dengan membaringkanya pada sofa, karena tadi ia tertidur dalam keadaan duduk.

__________

ALEENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang