Happy reading!
Sorry for typo!
17Ide cemerlang kemudian muncul di otak cantiknya sekarang. Mengekuarkan iphone dari tas chxxxx nya suzy mulai memencet nomer seseorang disana.
Dering telepon menggema di panggilan pertama yang langsung di angkat pak lee di sebrang sana.
" pak lee.. tolong sambungkan dengan koki kita di rumah, aku mau memasak bubur bagaimana caranya? " tanyaku
Butuh waktu beberapa menit pak lee seolah tidak mendengar atau tidak mengerti yang ku katakan sih.. dia sangat tidak percaya dengan pertanyaanku barusan saja.
" apa? Bubur? Nona mau memasak? " tanya suara pak lee di sebrang sana.
" ya.. jangan banyak tanya ayo jelaskan padaku bagaimana caranya. " dengus suzy. Kenapa semua tak percaya padanya sih kalau ia bisa memasak.
Suzy membuat ponselnya dalam mode loudspeeker dan menaruh di meja pantry kemudian ia mulai mengikuti arahan dari koki rumah besar keluarga bae.
" ya.. garam sudah, lalu penyedap tapi kenapa rasanya hambar ya? Apa ada yang aku lupakan? " tanya suzy masih bertelepon di sebrang sana. Selama proses memasak kurang lebih hampir satu jam dan selama itu pula ponselnya terus terhubung dengan koki masaknya.
Suzy baru tahu membuat satu masakan saja begitu menyita waktu dan tenaga belum repotnya. Ahh kalau begini bukankah enakan pakai jasa pesan antar? Dalam hitungan menit sudah bisa mendapatkan yang di inginkan. Belum lagi jika di rumah suzy mengingay betapa ia begitu pemilih bahkan kokinya pernah harus mengulang menu masakan untuknya sampai 5 kali, karena menurutnya rasanya tidak pas dengan lidahnya. Suzy sekarang bisa membayangkan betapa lelahnya koki masak di rumahnya karena permintaan dirinya.
Suara berisik entah itu piring atau perabot masak myungsoo terdengar, kentara sekali bahwa yang sedang memasak ini tidak dalam kata ahli sama sekali. Mata myungsoo terlalu berat untuk di buka setelah dokter suruhan suzy datang ke flatnya, entah apa yang di berikan sang dokter sampai membuatnya begitu mengantuk dan ingin tidur.
" ahh jadi..." ucap suzy setelah melihat bubur di panci yang di buatnya. Ini percobaan kelimanya dan berhasil. Bubur yang lain semuanya ada yang gosong, keasinan, dan terlalu lembek.
" ahh aku menghabiskan beras myungsoo. " ucap suzy saat melihat beras di tempatnya habis karena ia ingin membuat semangkuk bubur. Hah.. kalau orang berjualan menghabiskan beras sampai 3 kg pastilah langsung bangkrut. Suzy kembali menelepon pak lee.
" pak lee.. ini aku, belikan aku beras, buah dan sayuran segar ya
.. ya.. sekarang, antar di .....--- " kata suzy kemudian mematikan ponselnya tanpa berniat mengucapkan terima kasih.Suzy berjalan ke kamar myungsoo dan melihat lelaki tampan berwajah pucat itu tertidur, kenapa di saat tertidur dia masih terlihat sangat tampan? Sepertinya otaknya sedang bergeser. Menaruh mangkuk berisi bubur kemudian menyentuh punggung tangan myungsoo " hei.. makan dulu, aku sudah membuatkan bubur untukmu. " kata suzy membuat myungsoo yang tertidur bangun dan duduk di sandaran ranjangnya. Apa dia sedang bermimpi?
" kenapa kau menatapku seperti itu? Apa ada sesuatu di wajahku? " tanya suzy
" tidak, hanya tidak menyangka seorang bae suzy membuatkanku semangkuk bubur sekarang. " ucap myungsoo mulai menyendokkan bubur ke dalam mulutnya. " uhukkk.." myungsoo langsung terbatuk lalu menatap suzy.
" kenapa ? Apa rasanya aneh? " tanya suzy kemudian segera memberikan myungsoo air putih yang memang sudah di bawanya juga. Ahh.. memikirkannya saja membuat wajahnya bersemu merah, bukankah seperti suami istri? Ahhh.. apa coba yang aku pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love
FanfictionUntuk mendeskripsikan seorang bae suzy sepertinya sulit karena semua yang di miliki suzy itu sempurna. Memiliki wajah cantik, tubuh yang indah, tajir melintir dimana hartanya tidak akan pernah habis puluhan turunan, memiliki kekasih yang tampan dan...