Happy reading !
Sorry for typo!
17" cium aku myungsoo. " kataku lebih seperti desahan di bibirku. Belum lagi tatapan mataku menatap tepat di manik mata hitam milik myungsoo. Ya suzy belum mengatakannya ya? Dia menyukai mata tajam itu saat menatap dirinya seolah myungsoo begitu menginginkannya.
Aku bisa melihat tatapan bola hitam myungsoo menggelap setelah aku menggodanya denga kata - kataku barusan saja. Ya.. aku tahu pesonaku tidak mungkin luntur apalagi tidak berhasil kan? Wahh.. berarti myungsoo harus di lakukan cara seperti ini baru berhasil pikir suzy sesaaat sebelum myungsoo memajukan tubuhnya merengkuh tubuhnya agar mendekat ke arahnya dan menciumnya.
Damn...! He is hot kisser! Bagaimana aku yang menggodanya yang ada sekarang aku begitu tergoda olehnya. Suzy jadi penasaran kenapa siapa saja myungsoo pernah berciuman? Ahh memikirkan myungsoo mencium wanita lain membuat darah suzy mendidih.
Suzy menghentikan ciumannya dan myungsoo terlebih dahulu setelah mereka saling mengecap satu sama lain cukup lama. Bahkan suzy bisa mendengar deru nafas myungsoo yang pendek - pendek. Namun ini lebih penting kalau tidak suasana hatinya tidak akan pernah bagus.
" siapa saja yang pernah kau cium seperti ini? " tanya suzy pada myungsoo dan posisi mereka masih sama dengan tangan suzy ada di leher myungsoo sedangkan kedua lengan kekar myungsoo berada di pinggang ramping milik suzy. Posisi mereka sangat intim saat ini. Siapapun yang melihatnya akan mengakui itu.
" apa? "
" dengan siapa saja kau berciuman ?" Tanya suzy lagi menegaskan pertanyaan yang masih belum di jawab oleh myungsoo. Suzy sungguh amat sangat penasaran saat ini, jika ia tahu orangnya nanti jangan salahkan dia jika ia melakukan sesuatu kepadanya.
" tidak ada. "
" apa? "
" hanya kau, tidak ada yang lain suzy. " ucap myungsoo membuat kedua pipi suzy merona merah sekarang. Suzy bahkan tidak perduli myungsoo melihatnya salah tingkah saat ini, karena suzy berfikir untuk melakukan lebih dari sekedar ciuman sekarang.
Suzy bergerak lebih dulu dan merapatkan posisinya kembali sebelumnya ia menjaga jarak sedikit agar bisa bertanya pada myungsoo. Mencium myungsoo lebih dulu dengan kedua tangannya yang mengusap tengkuk myungsoo. Batinnya bersorak gembira saat tangan myungsoo di pinggang rampingnya naik membelai punggungnya turun naik saat ciuman kami berlangsung.
" ehmmm... myung...soo.." desahku saat ciuman kami terlepas sesaat untuk mencari pasokan oksigen. Ya.. kami butuh udara saat ini karena suzy merasa kehabisan nafas sesaat. Kedua hidung kami masih saling menempel satu sama lain dan nafas kami saling memburu. Hahahaha.. dia kim myungsoo menginginkanku.. aku kembali bersorak dalam hati. Kemudian aku memejamkan mataku lagi saat akan menerima ciumannya di bibirku namun untuk beberapa saat aku mengeryit karena tidak ada yang menempel di bibirku. Aku seketika merasa hampa dan membuka mataku untuk memastikan. Aku bisa melihat tatapan myungsoo menggelap menatapku dalam diamnya.
" kenapa berhenti? " tanyaku karena myungsoo masih setia pada posisinya.
" ayo.--"
" di sini saja tidak apa, kita tidak perlu harus di ranjang saat bercinta. " ucap suzy memotong kata - kata myungsoo. Bukan maksud apa - apa hanya jika myungsoo behenti karena ini maka suzy mau meluruskan agar keduanya kembali melajutkannya karena tubuhnya sudah panas, menginginkan myungsoo memasuki dirinya sekarang.
Tapi kata - kata myungsoo setelahnya bagaikan petir di siang bolong yang suzy yakin itu bukan berasal dari myungsoo. Apa ia sedang berhalusinasi? Atau pendengarannya bermasalah? Apa ia perlu ke dokter tht setelah ini?
" apa?"
" ayo aku antar kau pulang. " ucap myungsoo. Ya lelaki itu sudah kembali seperti biasanya bisa mengontrol raut wajahnya dengan begitu sempurnanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love
Hayran KurguUntuk mendeskripsikan seorang bae suzy sepertinya sulit karena semua yang di miliki suzy itu sempurna. Memiliki wajah cantik, tubuh yang indah, tajir melintir dimana hartanya tidak akan pernah habis puluhan turunan, memiliki kekasih yang tampan dan...