Happy reading!
Sorry for typo!
17+Suzy duduk di salah satu cafe yang cukup ternama di daerah gangnam. Suzy, soojung dan jiyeon duduk saling berhadapan dengan sepiring kue dan es americano di hadapan ketiganya.
Soojung menyeruput es americanonya langsung menatap tajam ke arah suzy dengan penuh minat.
" bagaimana bisa kau melupakan pengaman suzy? Itu paling penting. Bukankah kau tidak mau hamil. Hamil akan membuatmu gendut dan jelek. " ucap soojung membuat suzy mendesah keras " yya.. aku yakin kau juga akan sepertiku, bagaimana bisa aku sempat berfikir untuk pengaman." Kata suzy menjelaskan memotong sepotong cake strawberry di piring kecilnya. " aku sudah tidak tahan begitu juga dengan myungsoo ku rasa. " kata suzy lagi dengan wajah bersemu merah memikirkan percintaannya dengan myungsoo seminggu lalu." yya... hentikan, aku tahu kau sedang berfikir kotor bae suzy. " dengus soojung melihat wajah suzy yang bersemu merah.
" mau bagaimana lagi.. ahhh... membayangkan saja membuatku ingin lagi sekarang. " kata suzy membuat soojung dan jiyeon menatap suzy dengan tatapan jijik.
" kau tidak tertolong lagi bae suzy. Ahh sepertinya bae suzy yang dulu telah kembali. " ucap jiyeon menyeruput minumannya.
" apa maksudmu bae suzy yang dulu kembali? Aku tidak pernah berubah ya. " dengus suzy kesal kepada kedua temannya yang terlihat mengejeknya. Sialan, seperti mereka bisa menahan hasrat saja.
" bagaimana dengan jongsuk oppa? Kau masih menghindarinya sampai saat ini? " tanya jiyeon serius. Ya.. suzy terus saja mengeluh bahwa jongsuk terus saja menghubungi dan mengirim pesan pada suzy untuk bertemu. Seribu satu alasan yang dibuat oleh jongsuk di balas suzy dengan seribu lima ratus alasan lagi. Hahahaha.
Suzy menghela nafasnya " ya.. oppa terus saja memintaku untuk menemaninya ke berbagai acara seperti biasanya tapi aku menolaknya. Kau tahu kan kebanyakan acara oppa selalu di liput televisi dan myungsoo akan melihatnya jika seperti itu. " kata suzy.
" kau akan terus berbohong kalau begitu. " ucap soojung namun suzy hanya bisa diam karena itu benar adanya.
" mau sampai kapan kau seperti ini. Kau akan kesulitan sendiri. " kata jiyeon.
" apa aku hamil saja ya? " tanya suzy spontan.
" kau gila.. " ucap soojung
" ya.. bae suzy kurang waras. " ucap jiyoen sedangkan yang di ejek hanya diam dengan kerutan di dahinya seolah berfikir dengan keras.
" undangan pernikahanku sudah kau berikan pada myungsoo? " tanya jiyeon lagi membuat suzy menepuk jidatnya. Karena jongsuk terus menghubunginya membuat suzy melupakan undangan itu. "astaga aku lupa. Sepertinya aku harus pergi sekarang. " kata suzy buru - buru bangkit dari duduknya.
" yya.. aku entah kenapa merasa seperti dejavu saat suzy meninggalkan kita seperti ini. " ucap soojung familiar dengan tingkah suzy yang main pergi seenaknya jika sudah menyangkut myungsoo.
Di tempat lain.
Myungsoo melepas jas yang sudah di pakai rapi tadi pagi dan sekarang hanya mengenakan kemeja hitam lengan panjang yang di tekuk sampai siku. Ia mendatangi bar milik woohyun malam ini setelah sepulang kerja.
" tumben kau datang, sudah lama kau tidak kemari. " ucap woohyun saat melihat myungsoo sudah duduk di meja bartender dimana woohyun selalu duduk di sana atau membuatkan minuman bagi pelanggannya.
" wiski please. " kata myungsoo yang tidak membalas sapaan woohyun. Biasanya kalau seperti ini myungsoo pasti banyak pikiran. Hanya tiga yang akan di pikirkan myungsoo keluarganya, pekerjaan atau suzy. Itu pikiran woohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love
FanfictionUntuk mendeskripsikan seorang bae suzy sepertinya sulit karena semua yang di miliki suzy itu sempurna. Memiliki wajah cantik, tubuh yang indah, tajir melintir dimana hartanya tidak akan pernah habis puluhan turunan, memiliki kekasih yang tampan dan...