Happy reading!
Sorry for typo!
17Selama jamuan makan malam di meja yang bisa di bilang cukup panjang karena suzy bahkan sulit melihat ujungnya dari posisinya dia duduk saat ini. Makan malam di adakan di bagian dalam ruangan yang khusus untuk acara tertentu seperti hari ini. Jika hanya suzy dan kedua orang tuanya akan makan di ruang makan yang memang berada di posisi tengah ruangan yang cukup besar.
Sesekali suzy melempar senyum dan tertawa di saat yang lain tertawa, klasik sekali selalu seperti ini sangat membosankan. Beberapa kali ia melirik ke arah di mana myungsoo duduk yang terlihat sedang berbincang dengan kakak kelas yang suzy tahu saat dia memperkenalkan dirinya. Menatap myungsoo dari kejauhan seperti ini tidak melanggar hukum tentu saja, suzy merasa bebas melakukannya terlebih myungsoo tidak menyadari bahwa sedari tadi suzy mencuri lirik ke arahnya.
Ayahnya selain menjadi pemilik universitas seoul juga merupakan seorang pebisnis, jangan lupakan sepak terjang ayahnya di dunia bisnis yang bisa di bilang cukup mumpuni. Jadi acara seperti ini tentu saja sangat bermanfaat bagi perusahaan ayah kedepannya karena mahasiswa yang berprestasi di sini akan di bimbing agar bekerja di perusahaan ayah, tentu saja itu merupakan keuntungan ayah bisa mendapatkan calon pekerja yang berdedikasi tinggi. Secara tak langsung mereka semua pasti akan sangat berterima kasih karena bantuan ayah mereka bisa sekolah sampai lulus.
" uhukkk..." buru - buru suzy meminum air di sebelahnya saat tahu myungsoo menatap balik ke arahnya. Memalukan jangan - jangan myungsoo tahu kalau dia sedari tadi mencuri lirik ke arahnya? Ahhh.. memalukan sekali, ingun rasanya ia menghilang saja dari sini.
" kau tidak apa - apa?" Tanya seorang pria di samping suzy duduk.
" tidak apa.. " ucap suzy setelah meneguk habis air putih di gelasnya.
Seperti biasanya setelah acara makan malam akan ada acara ramah tamah di akhir acara. Suzy menatap bosan ke sekelilingnya setelah lepas dari seorang kutu buku sekarang ada lagi yang sedang berusaha mengajaknya bicara, kapan ini berakhir??
Seseorang menepuk pundak lelaki yang bisa di bilang kutu buku itu, entah bagaimana caranya myungsoo berhasil membuat sang pria kutu buku itu pergi dari hadapan keduanya.
" untung kau datang, aku bosan setengah mati. " ucap suzy membuat myungsoo tersenyum lalu tanpa sadar dengan tangan kekar lelaki itu dia mengusap kepala suzy dengan sayang membuat suzy membeku seketika. Suzy hanya bisa menatap horor ke arah myungsoo yang masih terlihat salah tingkah dengan tindakannya barusan saja.
" jangan lakukan itu, aku bisa salah paham nanti. " ucap suzy mencoba mencari kesadarannya yang hampir hilang tadi.
Myungsoo mendesah sesaat " maaf.. tanpa sadar aku melakukannya. " ucap myungsoo dengan pandangan yang menurut suzy sulit di artikan. Entah sedih atau kecewa atau memang tidak menyukai menyentuhnya seperti tadi yang nyatanya suzy sangat menyukainya.. sangat.. tuhan tolong sekali lagi mau.. pekiknya dalam hati. Suzy merasa ia sudah tidak tertolong lagi.
Melangkahkan kaki jenjangnya suzy kembali berlalu untuk ketiga kalinya di hadapan myungsoo. Menurut suzy perpisahannya dengan myungsoo selalu saja berakhir tak mengenakkan, kenapa harus ia menyukai lelaki dingin sepertinya? Kenapa bukan lelaki lain atau sehun mungkin? Kenapa? Suzy kembali mendesah seolah mengeluarkan beban yang teramat berat untuk di tanggungnya.
" huh.. sial.. kenapa aku menangis lagi sih.." ucap suzy menghapus kasar air mata yang entah mengapa jatuh menetes tanpa ia sadari. Sudah cukup baginya menangisi myungsoo sejak bulan lalu jadi suzy tidak mau lagi, tidak ada air mata lagi.
Pagi harinya suzy seperti biasanya memilih untuk tidak sarapan ssma sekali karena sehun akan memaksanya untuk sarapan sesuatu saat mereka berangkat ke kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love
FanfictionUntuk mendeskripsikan seorang bae suzy sepertinya sulit karena semua yang di miliki suzy itu sempurna. Memiliki wajah cantik, tubuh yang indah, tajir melintir dimana hartanya tidak akan pernah habis puluhan turunan, memiliki kekasih yang tampan dan...