just a friend?

359 104 50
                                    

Happy reading!
Sorry for typo
17

Coba vote dulu sebelum baca??

Suzy,myungsoo, jiyeon, soojung dan jongin berjalan beriringan menuju rumah myungsoo. Baik suzy maupun myungsoo hanya diam tidak ada yang bicara seolah tenggelam dengan pikirannya masing - masing. Suzy sesekali melirik ke arah myungsoo yang hanya diam menatap jalanan di depannya tanpa mengajaknya bicara. Apa lelaki itu marah padanya? Tapi kenapa? Apa karena ia menyusulnya ke sini? Apa myungsoo tidak mau ketahuan kalau dia punya kekasih seperti dirinya? Apa begitu memalukan mempunyai kekasih sepertinya ? Di saat orang lain akan sangat senang memamerkan dirinya sebagai kekasih mereka ? Hati suzy terluka seketika dengan semua pikiran buruk di otak cantiknya.

Jongin terus saja mengoceh di sepanjang jalan, seperti biasanya lelaki itu selalu begitu jika ada wanita cantik dan terlihat sekali dia sedang mencoba merayu soojung. Jongin, soojung dan jiyeon berjalan di depan sedangkan suzy dan myungsoo berada di belakang ketiganya.

Fiks.. dia marah.. dia bahkan tidak menatap mataku barang sedetik saja. Itu yang ada di pikiran suzy saat ini. Kelima anak manusia itu sampai di sebuah rumah yang bisa di bilang cukup sederhana. Rumah berwarna putih dengan halaman yang lumayan luas tertanam macam - macam bunga di sana. Sangat terawat sekali.

Myungsoo melangkah terlebih dahulu memasuki pintu berwarna coklat yang suzy duga adalah pintu utama rumah tersebut. Suzy mengedarkan pandangannya kesekeliling rumah yang memang tidak lebih besar dari kamar tidurnya itu. Ada ruang tamu bersamaan ruang keluarga kemudian ada satu pintu yang suzy rasa itu dapur dan kamar tidur.

" bu aku pulang. " ucap myungsoo yang kemudian terdengar suara dari arah dapur. Sepertinya calon mertua perempuanku itu pikir suzy.

" kau sudah pulang nak, lho... kau mengajak teman - temanmu? " tanya nyonya kim yang sedikit terkejut oleh kedatangan 3 orang perempuan di rumahnya berikut jongin.

" iya bu, kami bertemu di depan gang. Mobil temanku rusak. " ucap myungsoo menjelaskan.

Nyonya kim mengedarkan pandangannya dan menatap ketiga perempuan yang bisa di bilang sangat cantik dan modis itu. Walaupun ia tidak memiliki barang - barang mewah itu nyonya kim tahu pakaian serta tas yang dipakai ketiganya amat mahal bisa nyonya kim tebak kalau teman putranya ini bukan orang biasa.

" sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat tapi di mana? " ucap nyonya kim lebih kepada dirinya sendiri saat menatap suzy seolah wajah suzy sangat familiar.

" selamat malam omonim.. saya bae suzy kekasih myungsoo. " ucap suzy kepada nyonya kim membuat soojung, jiyoen dan jongin menatap ke arah suzy.

Soojung dan jiyeon saling menyenggol kemudian keduanya menunduk hormat ke arah nyonya kim dan berucap " selamat malam bibi. " kata keduanya. Ya.. seharusnya suzy menyebut nyonya kim dengan panggilan bibi bukan omonim seperti suzy sudah menikah saja dengan myungsoo.

" dia kekasihmu myungsoo? Wah tidak di sangka kau punya kekasih sangat cantik. " ujar jongin namun myungsoo hanya diam tidak mengubbris ucapan jongin.

Nyonya kim menatap putra semata wayangnya dengan tatapan tanya.

" teman bu, suzy temanku. " ucap myungsoo yang kali ini membuat semua yang ada di sana menatap myungsoo tak terkecuali suzy. Apa dia bilang? Teman?? Ingin marah rasanya.. jadi myungsoo tidak mau mengakuinya?

Hening sesaat sampai nyonya kim berkata " apa kalian sudah makan malam? Bibi akan siapkan makanan ayo duduk dulu. " ucap nyonya kim " myungsoo ajak teman - temanmu duduk. " katanya lagi kemudian nyonya kim kembali ke dapur untuk mengambil beberapa makanan.

Suasana seketika menjadi aneh sejak kejadian barusan saja. Seolah tidak ingin ikut campur soojung, jiyeon dan jongin memikih duduk di ruang tamu sedangkan suzy masih di posisi yang sama saat dia memasuki rumah berdiri tanpa berniat untuk duduk.

Unconditional LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang