suzy side

349 96 39
                                    

Happy reading!
Sorry for typo
17

Pstttt....sebelum baca makasih buat ide - idenya.. maaf aku ga bisa sebutin satu - satu.. but.. i love u all🤗

Riuh suasana di haneda airport terlihat begitu jelas. Sore itu ketiga sahabat yang sudah hampir 5 tahun tidak bersua akhirnya kembali berjumpa. Ya.. sejak kepulangan suzy dari amerika 1 bulan yang lalu.

suzy saat itu langsung ke korea untuk mengujungi ayahnya. Sebenarnya suzy malas, lebih tepatnya tidak ingin pulang ke korea karena rumah itu mansion milik keluarganya membuat dirinya terus teringat akan ibunya. Hal itu membuat hatinya sakit dan perih.. ya.. seseorang baru menyadari bahwa orang itu amat berharga setelah kepergiannya. Menyesal pun tiada guna, seharusnya ia lebih mengalah pada ibunya saat keduanya berbelanja, seharusnya ia lebih sering menemani ibunya berbelanja semua anak kesayangannya.

Suzy sempat masuk ke wardrobe milik ibunya dimana semua koleksi anak kesayangan ibunya terpanjang rapi di sana. Suzy ingat dulu saat ia ingin sekali meminjam salah satu koleksi tas ibunya namun sang ibu menolak mentah - mentah dengan alasan bahwa dirinya sudah punya banyak. Sekarang, tidak akan ada yang menghalanginya untuk meminjam apalagi memiliki semua koleksi tas ibunya tapi kenapa ia tidak merasakan kebahagiaan sama sekali??

Ayahnya sakit, itu yang pak lee katakan padanya dan memintanya untuk kembali. Sebenarnya suzy sama sekali tidak berniat menginjakkan kaki di korea lagi karena berfikir amerika menjadi tempat pelariannya yang sempurna. Tapi nyatanya.. ia lemah saat mengetahui sang ayah sakit. Karena trauma saat sang ibu yang tiba2 di vonis kanker serviks stadium akhir membuat suzy amat sangat khawatir dengan kondisi sang ayah.

Pak lee mengatakan sang ayah baik - baik saja hanya kelelahan saat bekerja. Karena terlalu menguras tenaga saat bekerja membuat tuan bae tumbang. Belum lagi tuan bae amat merindukan putri satu - satunya itu. Ya.. itu yang pak lee katakan padanya.

Sebulan berada di korea membuat suzy sesak tidak bisa bernafas. Padahal suzy berusaha untuk menghibur dirinya dengan berbelanja sepuasnya karena sekarang kartu kredit unlimeted milik ibunya ada di tangannya tapi tetap saja.. hatinya tidak baik - baik saja.

" ayah, aku mau mengunjugi ibu. " ucap suzy saat itu. Suzy bahkan bisa melihat raut kesedihan di wajah sang ayah. Seakan kejadian itu baru terjadi kemarin. Luka di sana masih sama, yang suzy pikir tidak akan pernah mengering.

Dan di sinilah suzy, di jepang bersama kedua sahabatnya. Lebih tepatnya suzy yang memesan tiket dan meminta keduanya untuk datang ke jepang menemuinya. Karena selama di korea pikirannya selalu tertuju pada ayahnya dan tidak sempat untuk bertemu mereka berdua.

" yya.. sialan.. kau dikorea tidak mengabari kami ohh? Sudah tidak menganggap kami sahabatmu lagi? " oceh soojung ssat baru melihat suzy menjemput keduanya di bandara.

" maaf aku sibuk, kau tahu kan ayahku sakit. " bela suzy.

" tetap saja setidaknya kabari kami, kami kan sangat merindukanmu. " kata soojung lagi.

" benar, suzy kami sangat merindukanmu. Kau bilang sebentar tapi hey.. ini hampir 5 tahun lebih kau meninggalkan kami. " kata jiyeon menanggapi.

" ya.. ya... yang penting kan aku kembali. Makanya aku minta kalian ke sini. " kata suzy membalas ocehan kedua sahabatnya yang super duper bawel. " kalian harus menemaniku, tidak ada waktu untuk pacar atau tunanganmu. Aku tidak mau tahu. " kata suzy dengan nada mengancam. Ya suzy tidak berubah.

" seungho sedang dinas luar, tenang saja. Lagipula kan kami merindukanmu suzy. " kata jiyeon. Jiyoen dan seungho sudah bertunangan sekitar 4 bulan lalu dan sudah menetapkan hari pernikahan.

" itu bagus.. kau jadi punya waktu untukku. " kata suzy dengan riang.

" yya.. kalau aku tidak punya kau juga akan tetap menculikku kan? " ucap jiyeon dengan nada menyindir dan itu hanya membuat suzy tertawa di buatnya.

Unconditional LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang