Bagian 13

3.7K 527 17
                                    

Sebagai hadiah dari kerja keras pada idol, akhirnya agensi memberikan mereka waktu untuk istirahat atau liburan. Di SM Entertainment sendiri, mereka memberikan waktu selama tiga hari pada setiap idol juga staff.

Begitupun dengan Haechan dan member NCT lainnya. Mereka memanfaatkan waktu liburan ini dengan sebaik mungkin. Ada yang jalan-jalan bersama, pulang ke rumah untuk bertemu keluarga, juga ada yang tidak kemana-mana alias hanya berdiam diri di dorm.

Haechan salah satunya, pria berkulit tan itu berguling ke sana kemari di atas ranjang di kamar Renjun. Seharian ini kegiatannya hanya seputar bangun, bermain game, makan, mandi lalu tidur lagi.

Haechan sebenarnya bosan, dia tadinya ingin pulang ke rumah, tapi saat ingat bahwa dia sedang bertengkar dengan adik-adiknya, Haechan jadi enggan. Jadi, daripada pulang, lebih baik dia di sini saja. Menguasai dorm Dream sendirian.

Dorm Dream benar-benar sedang kosong. Renjun yang pergi jalan-jalan bersama Yangyang, Shotaro dan Taeyong, Chenle dan Kun juga. Lalu Jeno, Jaemin, Sungchan dan Jisung pulang, menikmati liburan bersama keluarga mereka masing-masing.

Haechan menghembuskan napas lesu saat melihat satu balasan pesan di ponselnya. Tadi dia mengirim pesan pada Ryunjin, mengajak gadis itu untuk jalan-jalan keluar, tapi ternyata kekasihnya itu tidak bisa.

Haechan berdecak. "Lalu aku harus mengajak siapa?" rancaunya.

Dan di saat seperti ini, tiba-tiba saja nama Giselle melintas dalam benak Haechan. Membuat pria yang tadinya menekuk wajah kesal kini berseri.

Lalu dengan cepat, Haechan kembali membuka ponselnya. Menekan satu nomor yang baru saja beberapa hari ini dia simpan untuk dia telpon.

Cukup lama terdengar nada sambung, sampai di nada sambung ke enam, telepon Haechan diangkat.

"Halo?"

Haechan berdehem. "Halo, Jijel? Ini aku, Haechan."

Hening beberapa saat, sampai terdengar suara Giselle yang bergumam di seberang sana. "Ada apa kau menelpon?"

"Mm, kau sibuk?" tanya Haechan sedikit ragu.

"Tidak, ini sedang masa liburan, mana mungkin aku sibuk."

"Ah, kau benar." Haechan terkekeh canggung. "Kau tidak pergi jalan-jalan?"

Haechan bangkit, berjalan pelan ke arah meja khusus Renjun melukis kemudian duduk di sana.

"Aku malas, jadi aku hanya diam saja di dorm. Karina sudah mengajak, tapi aku tidak mau."

Haechan menganggukkan kepalanya, tangannya sibuk meraba bahkan menekan setiap benda yang ada di atas meja, tidak memikirkan mungkin saja pemilik benda itu nanti akan marah padanya.

"Ah, jadi kau sedang malas. Aku juga sama, saat ini aku sendirian di dorm Dream. Di sini sangat sepi, semua orang pergi."

Tidak jauh dari Haechan, di seberang Giselle duduk dengan tegap. Kepalanya di sandarkan ke kepala ranjang, entah mengapa percakapannya dengan Haechan ini terasa nyaman.

"Di sini juga, untung saja aku menyalakan televisi."

"Tidak kau tonton, kan?"

"Tidak, filmnya tidak menarik," ujar Giselle tertawa kecil.

"Dasar." Haechan balas terkekeh, menggoyang-goyang kursi yang dia duduki.

"Jel," panggil Haechan, Giselle berdehem.

"Ingin keluar?"

Hening yang Haechan dapat, membuatnya menggigit bibir. Tadi itu, dia sudah lancang, kah?

Fake Rumor!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang