Bagian 15

3.6K 506 29
                                    

Setelah kejadian di mana berita jalan-jalan antara Haechan dan Giselle masuk situs berita dan menyebar, ujaran kebencian untuk Giselle semakin banyak saja. Bahkan mereka tidak akan segan-segan untuk mengirim sesuatu yang cukup mengerikan bagi Giselle. Padahal, jika dipikir-pikir, kejadian itu sudah cukup lama, sudah dua minggu yang lalu. Lantas, untuk apa-apa orang-orang itu terus menerus mengirim ujaran kebencian pada Giselle? Tidak ada kerjaan atau apa?

Selain itu, hubungan antara Haechan dan Ryujin juga entah mengapa menjadi dingin. Isi ruang chat mereka berdua saja hanya berisi tentang mengabari satu sama lain, juga beberapa chat tidak penting yang isinya singkat sekali.

Haechan sadar, Ryunjin mungkin saja marah padanya. Sebab, saat dia mengajak Giselle untuk keluar, Haechan sama sekali tidak bilang pada Ryujin. Bahkan, Haechan sampai lupa memberi kabar pada Ryujin sampai malam. Haechan keterlaluan, dan dia sadar.

Lalu, hubungan Haechan dan Giselle sudah lebih hangat dari dulu. Haechan yang terkadang menanyakan keadaan Giselle, apa sudah makan, apa kelelahan dan selebihnya.

Sebagai wanita normal yang memiliki perasaan, Giselle menjadi terharu tentu saja. Setiap kali Haechan mengiriminya pesan seperti itu, perasaan hangat yang asing mengalir begitu saja. Menciptakan suasana hati yang baik dan senyum yang merekah.

Giselle masih tidak berani menyimpulkan perasaan asing apa itu. Karena Giselle takut, takut jika perasaan asing itu akan memperburuk semuanya. Terlebih Giselle juga sadar bahwa Haechan masih menjadi milik seseorang.

Jadi, untuk kali ini, saat dia mendapatkan pesan berisi hal yang sama, Giselle tercenung dalam. Menatap pesan itu dengan perasaan yang gusar.

Lee Haechan

Kau sudah makan?

Dia harus apa? Balas atau tidak? Jika Giselle membalasnya, dia selalu merasa bahwa perbuatannya itu salah. Tapi, jika Giselle tidak membalas, dia takut Haechan akan berpikir macam-macam. Maka, setelah beberapa menit Giselle hanya diam, akhirnya jarinya bergerak. Mengetikkan sesuatu untuk membalas pesan Haechan.

Lee Haechan

Kau sudah makan?

Sudah.

Baguslah. Bagaimana harimu?
Apa melelahkan?

Tidak terlalu.
Terima kasih sudah bertanya, Haechan.

Syukurlah.
Jangan sampai kelelahan.
Nanti kau bisa sakit seperti lagi.

Iya.

Hanya sampai di situ, Giselle keluar dari ruang pesan. Mematikan ponselnya, kemudian berbaring. Ini salah, perasaan asing ini salah. Giselle memang belum tahu perasaan asing macam apa ini, tapi dengan jelas Giselle tahu, perasaan asing ini harusnya tidak ada.

Bukan apa-apa, hanya saja, Giselle takut dia akan jatuh sendirian.

***

Haechan mengernyit saat melihat balasan pesan Giselle. Sangat singkat, lebih singkat dari biasanya. Gadis itu kenapa? Haechan tidak salah apa-apa, kan?

Saat Haechan ingin kembali mengetik pesan pada Giselle, tiba-tiba saja satu pesan masuk. Pesan itu dari Ryunjin, kekasihnya.

Ryujin-ii♥️

Fake Rumor!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang