Extra chapter; Terima kasih.

2.9K 245 20
                                    

Masih jelas teringat dalam pikiran Giselle bagaimana reaksi publik saat agensi menkonfirmasi bahwa Haechan telah menikah bahkan mempunyai seorang anak. Saat itu publik begitu gunjang-ganjing, ramai. Bahkan tak sedikit orang yang murka dan menyuruh Haechan agar keluar dari NCT. Ingat kasus Chen EXO? Seperti itu kurang lebih.

Haechan tentunya abai dan tidak memperdulikan kala itu. Dia hanya diam dan meminta agensi untuk melindungi Giselle juga anaknya, pun menutup mulut para pihak rumah sakit agar tidak membocorkan identitas mereka. Haechan berusaha sekuat mungkin agar dua orang yang paling dikasihinya aman.

Haechan abai bukan artinya Haechan tidak peduli, hanya saja dia tidak ingin terlalu memikirkannya, meskipun tak ayal ada bagian dirinya yang merasa begitu frustasi dan meruntuki diri sendiri.

Akan tetapi semuanya kini telah berlalu. Baik Haechan maupun Giselle, keduanya sudah bahagia menjalani hidup sebagai keluarga dan menjadi orang tua untuk anak mereka.

Seperti saat ini Giselle tengah berkutat di dapur, membuat satu panci sup ayam pesanan sang putra tadi pagi. Sedangkan yang memesan kini tengah duduk di depan televisi, sibuk dengan banyaknya mainan yang berserakan.

Lee Byun Hoo. Seorang bayi kecil itu kini tumbuh menjadi anak kecil menggemaskan kesayangan semua orang. Benar-benar kesayangan, sampai-sampai Haechan tidak perlu susah-susah untuk membelikan anaknya itu mainan yang banyak, sebab para member sudah bersenang hati membelikan Byun Hoo apapun yang anak itu inginkan. Bahkan mainan yang paling mahal dan yang paling canggih sekalipun, mereka tidak akan keberatan.

"Eomma!" Byun Hoo berteriak nyaring. Bukan hanya wajahnya saja, tingkah laku bahkan sampai suara anak itu sangat mirip dengan Haechan. Bahkan Chenle sampai mengatakan bahwa Byun Hoo ini adalah copy paste Haechan.

Giselle berjengit. "Ya Byun-ii?" sahutnya.

"Lobotnya mati!" lepas mengatakan itu, terdengar suara rengekan yang panjang dari ruang tengah.

Menduga bahwa anaknya akan segera menangis, Giselle dengan terburu mematikan kompor dan berlari kecil ke tempat Byun Hoo berada. Hanya untuk menemukan anak berusia empat tahun lebih itu tengah memandang mainan robot di antara dua kaki mungilnya dengan bibir mengerucut sedih.

Giselle tersenyum tipis, kemudian berjalan mendekat. "Mainannya mati?" tanyanya lembut, yang dibalas dengan anggukan kecil sang putra.

"Boleh eomma lihat?" Giselle mengulurkan tangan, meminta mainan robot yang kini sudah berpindah ke dalam dekapan anaknya.

Byun Hoo kembali mengangguk, lalu menyerahkan robot tersebut kepada sang ibu. Giselle tersenyum singkat. "Sebentar, ya, sayang," katanya, mengecup pucuk kepala Byun Hoo lembut.

Giselle menyelipkan rambutnya ke belakang telinga, kemudian membulak-balik robot berkarakter Dinosaurus itu dengan seksama, menilik bagian mana yang terdapat kesalahan.

Ini adalah mainan robot pemberian dari Jaemin saat ulang tahun Byun Hoo yang ke-empat tahun. Sejak saat diterima sampai sekarang, ini adalah mainan favorit Byun Hoo. Katanya karena robot ini bisa bergerak ke mana saja dan menuruti apa yang dia mau.

 Katanya karena robot ini bisa bergerak ke mana saja dan menuruti apa yang dia mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fake Rumor!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang