BAB 17 - SKAKMAT

4.6K 250 6
                                    

Perlu berulang kali Joana meyakinkan diri kepada apa yang Alexander ucapkan. Joana menahan napas karena merasa tidak yakin dengan apa yang Alexander katakan.

"Membuat anda jatuh cinta kepada saya?"

Alexander lagi-lagi mengangguk. Ia memandang Joana dengan penuh percaya diri.

"Itu tidak mungkin ..." tapi Joana malah mengatakan hal yang sebaliknya. Membuat mata Alexander membulat sempurna.

"Maksudmu?"

"Bagaimana saya akan membuat anda jatuh cinta pada saya kalau saya sendiri tidak pernah mencintai anda."

Skakmat.

Dan ucapan Joana mampu membuat Alexander membungkam mulutnya seketika.

Joana ... dengan segala keunikan pada dirinya mulai mengusik kehidupan Alexander.

Dimana-mana semua perempuan akan berlomba-lomba untuk mendapatkan dirinya. Bahkan, ketika diberi kehormatan besar untuk membuat Alexander jatuh cinta, Alexander yakin, mereka akan senang hati menerimanya.

Tapi Joana ...

Dia berbeda ...

Baru kali ini ia diperlakukan seperti ini oleh seorang perempuan. Harga dirinya seperti sudah tidak mempunyai arti sama sekali.

Sedetik Alexander menatap punggung wanita itu yang kini pergi meninggalkannya. Dan sekarang ...? Apa yang dia lakukan?! Bisa-bisanya dia meninggalkan dirinya begitu saja setelah mengatakan semua hal itu.

Tanpa sadar, Alexander menggertakkan giginya. Lalu tiba-tiba ponselnya berdering nyaring. Nama Frans muncul hingga Alexander mengangkatnya.

"Rapat akan dimulai dua puluh menit lagi, Tuan."

Mata Alexander menyipit. Tangannya masih mengepal kuat.

"Batalkan saja Frans."

Lalu ponsel ditutup, sementara itu Alexander terus menatap tajam pada pintu yang baru saja dilewati Joana dan malah menunggunya. Hingga pada akhirnya pintu itu terbuka, Joana keluar dengan pakaian yang sama saat mereka bertemu tadi.

Alexander kemudian berjalan ke arah Joana. Menarik tangan itu untuk segera mengikutinya.

"K-kita mau ke mana?"

"Aku harus membawamu ke suatu tempat."

"Eh?" Mata Joana melebar.

"Kata anda, anda tidak mempunyai waktu, tapi kenapa ...?"

Sementara itu, Alexander tidak menjawab apa pun lagi.

Damn! Perempuan ini benar-benar membuat Alexander penasaran.

***

Lalu tibalah mereka di sebuah restauran. Sebuah hotel bintang empat dan terletak di bagian atas mampu membuat Joana terpana saat ia menginjakkan kaki di tempat ini.

Tanpa Joana sadari, sedari tadi Alexander terus menatapinya. Meneliti setiap detail perempuan yang ada di depannya sambil terus mengernyit.

Lalu pelayan pun akhirnya datang, membawakan sebuah menu ke hadapan Alexander dan juga Joana.

"Burrito carne asada."

Alexander tampak menunjuk pada sebuah makanan di menu hingga pelayan itu menganggukkan kepala.

Sementara itu, Joana yang hanya hafal ayam penyet, nasi goreng dan tahu bacem pun tidak pernah tahu jenis makanan yang ada di dalam menu itu, membuat Joana lebih baik mengikut saja pada Alexander.

ALEXANDER'S REBELLIOUS WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang