"Tuan, maaf ada sedikit masalah. Nyonya Belinda datang menemui nona Joana."
Frans baru saja menghubungi Alexander hingga Alexander dengan cepat menyuruh sopir yang ada di depannya kali ini untuk segera memutar kemudinya.
Kepala Alexander tiba-tiba terasa pening. Frans baru saja menghubungi dirinya bahwa saat ini, Joana bahkan sudah dibawa Mamanya untuk pulang ke rumah.
Sialan, bagaimana kalau Joana berkata macam-macam kepada Mamanya? Joana belum tahu kalau Mamanya mempunyai jantung yang sangat lemah. Sekali dia mendapat berita yang buruk, Alexander takut itu akan menjadi sesuatu yang fatal bagi Mamanya.
Mobil itu kemudian berdecit keras saat masuk ke dalam pelataran rumah Belinda. Buru-buru Alexander keluar, menggebrak pintu mobil itu lalu masuk ke dalam rumah.
"Tuan Alexander."
Beberapa orang pelayan langsung datang dan menunduk ke arah Alexander. Mereka bahkan kaget ketika melihat Alexander berada di sini setelah sekian lama Alexander lebih senang menyendiri di tempat tinggalnya sendiri.
Alexander mencari ke segala arah. Ia benar-benar takut jika Joana berkata macam-macam kepada Mamanya itu. Ya Tuhan, Alexander baru sadar kalau dia belum benar-benar mengenal Joana, bagaimana kalau dia mempunyai niat jahat kepada Mamanya dengan bicara aneh-aneh dan membuat jantung Mama kumat lagi?
"Mama!"
Alexander berseru keras, tapi betapa kagetnya Alexander saat melihat Joana tengah berada di sana. Berada di ruang dapur bersama Mamanya, dan dua adik tirinya Gissele juga Aretha.
Sesuatu hal yang Alexander takutkan sepertinya tidak terjadi.
Mereka tampak asyik memasak, saling tertawa terpingkal-pingkal dan Joana sedang membalik daging yang ada di atas wajan.
"Alexander ...?"
Seru Belinda dengan mata yang membulat sempurna. Otomatis saat Belinda menyerukan itu, semua kegiatan mereka terhenti. Gisele dan Aretha saling tatap, Joana mulai mengernyitkan dahi.
"Astaga, kau datang kemari? Oh, ya ampun. Mama tidak percaya kau akhirnya datang kemari."
Belinda bertepuk tangan, tersenyum lebar kemudian berjingkrak-jingkrak berlari ke arah Alexander.
"MAMA!!!"
Giselle, Aretha dan Alexander memekik secara bersamaan. Astaga! Mamanya mempunyai penyakit jantung! Bisa-bisanya dia lari seperti itu?!
"Awas, jantung Mama!"
Ketiga anak Belinda pun langsung berlari berkumpul khawatir dengan keadaan Mamanya. Sedangkan Joana yang masih belum mengetahui keadaan Belinda, hanya mengernyit heran.
"Kenapa tiba-tiba kau datang ke sini, nak. Ah, ya ampun Mama senang sekali. Sejak kapan ...? Kenapa tidak bilang?"
"Astaga, aku sudah berteriak memanggil kalian tapi kalian tidak dengar?"
"Kami asyik memasak, kami tidak mendengar suaramu." Belinda pun bertepuk-tepuk tangan lagi. Berjingkrak-jingkrak hingga ketiga anak itu berteriak lagi.
"MAMA!!!"
Ha ha ha. Belinda hanya tertawa. "Jantungku sudah sehat, sayang. Sejak kau membawa menantu tiba-tiba Mama merasa baikan."
Lalu Belinda, Alexander, Aretha dan Giselle langsung menatap ke arah Joana.
***
Mereka berempat pun kini berkumpul di meja makan, Giselle tersenyum girang saat dia bersebelahan dengan calon kakak iparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXANDER'S REBELLIOUS WIFE
RomanceALEXANDER HORRANS, adalah laki-laki yang kejam dan penuh dengan tipu daya. Pebisnis handal tetapi dibenci oleh semua orang. Pertemuannya dengan Joana adalah suatu kebetulan. Perempuan yang membuat dunia gempar akan kedatangannya di sisi Alexander. M...