BAB 38 - RYAN ARKANA

3.1K 151 9
                                    

Alexander benar-benar panik. Kondisi Mamanya yang belum pulih, kini ditambah dengan kehilangan Joana hingga membuatnya benar-benar frustrasi.

"Apa?! Kenapa bisa?!"

Frans yang ada di dekat Alexander pun juga ikut kaget mendengar hal itu. Sedari tadi dia mengawal Alexander dan keluarganya, lalu mempercayakan Joana dengan anak buahnya. Namun sayang, tindakan itu adalah sebuah kesalahan besar.

"Saya akan menemukan nona Joana, Tuan."

Alexander segera menuju tempat di mana Joana menghilang. Tapi naas, Joana memang tidak berada di sini. Satu-satunya yang Alexander ketahui adalah, Joana bersama David terakhir kali. Lalu hanya beberapa menit dia bersama David, terdengar teriakan tapi ketika pengawal itu menuju ke arah Joana, Joana sudah menghilang bagaikan di telan bumi.

Satu tetes air mata jatuh. Tangannya bergetar kuat ketika ia mulai menyadari sesuatu. Layaknya sebuah benang merah yang kini mulai tersambung satu persatu.

Frans pun juga tahu apa yang saat ini dipikirkan Tuannya. Bahkan sampai sekarang, mereka semua tidak pernah tahu di mana dan bagaimana muka Ryan Arkana selama ini. Dan ketika ada satu orang asing datang dan hendak mencelakai Joana, mungkin kah ...?

"Tuan, apakah mungkin David adalah Ryan Arkana yang selama ini kita cari?"

Tubuh Alexander langsung lemas seketika. Napasnya tertahan ketika ia mulai menyadari sesuatu hal yang mengerikan jika semua itu benar terjadi.

"Frans. Cepat temukan Joana secepat yang kau bisa. Kerahkan seluruh orang yang kita punya untuk mencari istriku. Aku tidak mau tahu, aku harus mau Joana pulang dalam keadaan baik-baik saja."

"Baik, Tuan."

Lalu, tanpa membutuhkan waktu lama lagi, Frans segera melakukan tugasnya. Ia memerintahkan semua pengawal untuk mencari Joana. Bekerja sama dengan pihak kepolisian agar mereka semua dapat menemukan Joana.

***

Sementara itu di tempat lain, ada seseorang yang tengah tertawa dengan sangat keras. Bermain-main dengan pisaunya kemudian menatap tajam ke arah perempuan yang ketakutan setengah mati duduk di depannya.

Wajah Joana penuh dengan darah. Ia sudah lemas ketika tadi dia dipukul hingga dibanting kemudian Joana dipaksa duduk dengan kondisi seluruh tangan dan kakinya terikat.

"Padahal tadi aku sudah memberikan pilihan padamu. Namun sayangnya, kau memilih untuk tetap bersama Alexander. Ha ha ha."

"Kau ...! Siapa kau sebenarnya?! Apa kau benar-benar Ryan Arkana?!"

Joana semakin ketakutan setengah mati. David yang selama ini ia kenal, bukan kah orang seperti ini.

"Kenapa Jo? Kau takut? Jika tadi kau lebih memilih untuk memihakku, aku akan membebaskanmu. Kau tahu? Aku sedikit tertarik denganmu, tapi ketika kau malah membela orang yang aku benci, perasaanku padamu kini sudah berubah menjadi benci."

"Kenapa kau melakukan ini? Apa salahku? Apa salah Alexander?!"

Lagi-lagi David melemparkan sebuah surat kabar itu ke hadapan Joana. Membuat satu lembar terbuka lebar dan memperlihatkan satu headline berita.

"Satu-satunya kesalahan terbesar Alexander adalah, otak dari segala pembunuhan terhadap keluargaku. Ayahku, Mamaku, bahkan meninggal dengan cara mengenaskan akibat dari perlakuan kejinya."

Joana berusaha untuk melepas semua ikatan ini. Tapi, ia tidak bisa. Membuat luka goresan itu malah semakin menyakitkan akibat ikatan yang menyesakkan.

"Aku mohon, lepaskan aku!"

ALEXANDER'S REBELLIOUS WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang