Sungguh. Joana sudah tidak mampu untuk berpikir lagi, pikirannya buntu, ia tidak tahu harus melakukan apa. Saat ini, ia sudah berada di dalam mobil, dengan Frans yang duduk di belakang, dan Joana yang bahkan masih diam membeku karena berusaha mencerna seluruh hal yang sudah terjadi di kehidupannya.
Joana mengerjap-erjap, sekuat apa pun ia berpikir, tapi tetap saja ia masih kebingungan kenapa ia harus menikah dengan orang bernama Alexander itu.
"Sebentar lagi sudah sampai, nona. Kami sudah menempatkan banyak pengawalan di setiap ujung kampus agar anda tidak macam-macam."
"Eh?"
Dan benar saja, Joana telah sampai di depan kampusnya saat ini. Begitu banyak pengawal keluar dari mobil dan saling berjejer untuk mempersilahkan Joana masuk ke dalam gerbang.
Ya Tuhan, apa-apaan ini?
Semua mahasiswa yang ada di kampus ini gelagapan. Saling berbisik dan saling memandang satu sama lain ketika melihat Joana melangkah masuk ke koridor kampus.
Joana mulai merasa risih, tatapan-tatapan itu entah kenapa mengganggunya.
"Jadi itu calon istri dari Tuan Alexander?"
"Astaga, jangan macam-macam dengannya atau kau akan bernasib buruk."
Dan ocehan-ocehan itu terus terdengar hingga membuat Joana semakin merinding.
Kenapa gosipnya bisa sampai semengerikan ini?
"Joa?"
Dan tiba-tiba terdengar sebuah suara. Suara dari Leah hingga langsung membuat mata Joana melebar. Cepat-cepat Joana berlari menghampirinya.
"Leah? Kau baik-baik saja?"
Joana mengangguk. "Aku baik. Kau ...?"
"Terima kasih," ada senyum tipis terlukis di sana. Membuat Joana langsung bernapas lega. "Berkatmu, aku tidak diusir dari kampus."
"Syukur lah ..." Joana ikut senang mendengar ucapannya.
"Tapi ..." Leah kemudian melirik ke kiri dan ke kanan. Semua orang masih saling menatap ke arah mereka. Pun dengan beberapa orang berseragam hitam-hitam yang tampak mengawasi mereka.
"Ikut aku." Leah menarik tangan Joana untuk segera pergi dari semua tatapan itu.
***
"Joana, sebenarnya apa yang sedang terjadi?" Ketika Leah sudah berada di tempat aman, dan hanya ada mereka berdua di sebuah ruang pada akhirnya Leah menanyakan hal itu kepada Joana.
"Maaf, tapi aku sedikit curiga dan was-was. Kau tahu kalau Tuan Alexander tidak akan pernah mungkin melakukan hal semudah itu untuk menarik segala ucapannya. Ayahku bahkan diberikan kesempatan kedua, dan kakakku diterima lagi untuk melakukan kemoterapinya bahkan sekarang keluarga kami tidak diberikan beban biaya pengobatannya."
Joana menahan napas.
Tuan Alexander nyatanya telah melakukan semua hal itu. Membuat Joana semakin meremas tangannya kembali ketika terngiang-ngiang seluruh perjanjian itu.
Apa itu artinya sebentar lagi dia harus menikah dengan pria asing itu untuk membalas budi seperti apa yang telah ia katakan tadi pagi?
"Emm, aku ..."
"Lalu, tidak hanya itu saja. Kenapa di seluruh negeri ini membicarakanmu? Kenapa mereka semua mengatakan bahwa kau adalah calon isterinya?"
Joana semakin kelimpungan. Ia tidak tahu harus berbicara apa.
"Katakan Joana apa yang sedang terjadi? Bahkan aku temanmu sejak dulu. Aku tahu betul kalau kau tidak pernah mempunyai hubungan sedikit pun dengan Tuan Alexander. Lalu, tiba-tiba kalian mengatakan ingin menikah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXANDER'S REBELLIOUS WIFE
RomanceALEXANDER HORRANS, adalah laki-laki yang kejam dan penuh dengan tipu daya. Pebisnis handal tetapi dibenci oleh semua orang. Pertemuannya dengan Joana adalah suatu kebetulan. Perempuan yang membuat dunia gempar akan kedatangannya di sisi Alexander. M...