Joana memegangi dadanya yang teramat sakit. Napasnya terengah-engah ketika ia ditinggalkan. Ternyata benar kata orang, Alexander memang mengerikan. Joana bahkan tidak bisa berkutik hingga tangannya semakin bergetar.
"Kenapa tadi aku berkata seperti itu?"
Joana berkali-kali menjitak kepalanya sendiri. Ia bahkan masih tidak percaya saat dia seolah-olah menantang Alexander dengan sebegitu percaya dirinya.
Joana mondar-mandir, ia menggigiti ujung kukunya sendiri. Ia mulai merasa takut, nyatanya Alexander mampu melakukan segala macam cara hanya dengan menjentikkan jari.
Tanpa Joana sadari, ada sepasang mata yang tiba-tiba mengamatinya dari jendela yang tembus pandang. Alexander, ternyata masih berdiri di sana dan memperhatikan Joana yang tampak kebingungan di dalam ruang.
Setengah bibir Alexander terangkat.
Perempuan itu ... kenapa harus protes jika dia ketakutan sendiri?
"Tuan,"
Hingga tanpa sadar Frans mulai mengagetkan lamunan Alexander. Ia menatap ke arah Alexander dengan mengangkat setengah alisnya. Membuat Alexander segera menyadarkan dirinya sendiri lalu berlalu dan benar-benar meninggalkan Joana.
***
Lalu semua berjalan sesuai dengan rencana Alexander. Konferensi pers ini telah membolak-balikkan semua fakta. Melia terpaksa menuruti semua draf yang diberikan Frans kepada dirinya. Mengatakan bahwa sebenarnya dia adalah tunangan dari Alexander, dan saat ia datang dan menampar keras pipi Alexander, semua hanya lah kesalah pahaman semata.
Semua orang bahkan percaya mendengar semua hal itu. Semua orang pun dibuat terpana akan sosok Alexander yang katanya romantis dengan memperkenalkan Joana ke seluruh dunia hingga membuat Joana benar-benar ingin sekali muntah.
Alexander menyium tangannya,
Alexander memeluk dirinya,
Alexander yang tampak tersenyum sumringah dan penuh kehangatan di samping dirinya,
Tapi ... semua itu palsu ...
Joana hanya bisa menarik napas panjang lalu mengeluarkannya. Ia tidak pernah membayangkan bagaimana semuanya berakhir dengan penuh kepalsuan.
Lalu di sana ...
Tiba-tiba ada seseorang yang sedang memperhatikan semua acara konferensi pers ini dengan gigi yang gemeletuk. Leah tampak mengernyit, kerutan di dahinya semakin ketara saat melihat Joana dan Alexander tersenyum bahagia.
"Kenapa mereka bisa bersama ...?"
"Joana satu langkah lebih maju daripada diriku." Entah, ada maksud apa di balik kata-katanya.
***
"Selamat Tuan, laporan penjualan meningkat secara drastis."
"Saham anda naik."
"Perusahaan tidak akan pernah bangkrut jika sudah seperti ini."
"Kepercayaan kepada perusahaan terus meningkat."
Adalah kata-kata dari Cornellia yang sedang tersenyum sumringah menceritakan semua hal yang sudah terjadi.
Lalu semuanya tentang Arias grup, Arias grup dan Arias grup. Joana bahkan hampir jengah ketika seharian ini ia bersama dengan mereka bertiga dalam satu ruang. Alexander, Frans dan juga Cornellia.
Jadi rupanya ...
Ini semua memang benar-benar tentang Arias grup. Sedikit membuat Joana semakin muak karena semua kebohongan ini demi perusahaan laki-laki yang duduk menyebalkan di sudut ruang.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXANDER'S REBELLIOUS WIFE
RomanceALEXANDER HORRANS, adalah laki-laki yang kejam dan penuh dengan tipu daya. Pebisnis handal tetapi dibenci oleh semua orang. Pertemuannya dengan Joana adalah suatu kebetulan. Perempuan yang membuat dunia gempar akan kedatangannya di sisi Alexander. M...