BAB 23 - MALAM PERTAMA

7K 268 11
                                    

Hingga pada akhirnya di sini lah Joana berada. Alexander berhasil membuat pernikahan hanya dalam waktu beberapa jam saja. Joana masih tidak percaya, ketika ia sudah naik ke atas pelaminan, kemudian saling menyalami satu persatu orang yang datang ketika mengucapkan selamat kepadanya.

Sungguh. Joana masih membeku kala mengingat tentang kejadian beberapa waktu yang lalu ...

Ini mimpi kan ...? Baru tadi malam Alexander memutuskan untuk menikah, tapi beberapa jam kemudian undangan online sudah menyebar, Alexander mampu mendatangkan wali nikah untuk Joana serta mampu mengurus pernikahan, lalu yang lebih mencengangkan ... Alexander mampu menyulap gedung ini dengan dekorasi yang super megah hanya dalam beberapa jam saja.

Jadi ... seperti ini orang kaya melakukan sesuatu?! Benar-benar sesuatu hal yang membuat Joana menganga lebar.

Di sudut sana, bahkan Alexander juga tidak lupa mengundang Leah, beserta keluarga yang selama ini sudah berjasa pada kehidupannya, yang dulu sering membantu Joana saat orang tuanya masih hidup.

"Selamat Joana ..."

Dan itu lah kata-kata dari tante Mayang dan juga paman Bobi. Sementara Leah, dia memang tersenyum, tapi entah kenapa dia hanya melengos begitu saja.

Joana mengernyit, apa Joana pernah membuat kesalahan pada dirinya sehingga Leah seperti itu ...?

Tapi sebelum Joana berpikir lebih jauh lagi, tiba-tiba terdengar sorak sorai lagi. Keluarga Alexander datang ke arah dirinya.

"Waaaa, kakak! Akhirnya kau benar-benar menjadi kakak iparku!"

"Sayangku, Joa ... kau sekarang menjadi menantuku."

Adalah kata-kata dari keluarga Alexander saat mereka foto bersama. Mereka selalu menjadi seperti ini, bersama mereka memang mengasyikkan, tapi ketika lagi-lagi Joana menyadari bahwa di sampingnya ada Alexander dan mereka sudah menikah, adalah sesuatu hal yang membuat bulu kuduk Joana kembali merinding.

Astaga ...!

"Ini hadiah untukmu, nak."

"Oh iya, ini aku juga."

"Aku juga punya hadiah." Mereka kembali berseru dan memaksa Joana untuk menerima semua hadiah-hadiah itu.

"Terima kasih." Bahkan Joana tidak tahu lagi harus berkata apa lagi saat melihat mereka yang terus menerus baik kepadanya.

Dan pada akhirnya semuanya telah selesai. Tepat hari ini, Joana telah sah menjadi istri dari seorang Alexander. Mereka telah selesai melaksanakan ijab qabul, telah selesai menyematkan cincin dari masing-masing jari manis mereka.

Berita ini nyatanya telah tersebar ke seluruh negeri. Benar apa kata Cornellia bahwa hari pernikahan mereka telah menaikkan saham dari perusahaan, seluruh masyarakat kembali mencintai sosok Alexander karena berhasil memanipulasi media.
Alexander yang baik, Alexander yang perhatian, Alexander yang mencintai istrinya, adalah headline yang kini menghiasi layar kaca, dan semua headline itu berhasil menyamarkan tentang sisi kelam Alexander di masa lalu. Dan sekarang, reputasi Alexander kembali naik.

"Akhirnya selesai juga, tuan." Ucap Frans pada Alexander ketika semua tamu satu persatu keluar dari ruangan.

Di samping sini, ada Joana yang berdiri kikuk. Kenyataan menjadi istri Alexander adalah sesuatu hal yang masih membuatnya tidak percaya.

"Di sini, nyonya. Saya akan membantu nyonya melepaskan gaun pengantin itu."

"Tidak perlu." Tiba-tiba Alexander melarang seorang pelayan saat akan menggandeng tangan Joana.

"K-kenapa?" Tanya Joana.

Tiba-tiba Alexander berjalan ke arah Joana. Membisikkan sebuah kalimat hingga membuat Joana tercekat.

"Biar aku yang melepasnya, Joa. Kau tidak ingat malam ini malam pertama kita?"

Mata Joana melebar seketika, ia syok setengah mati.

***

"Ini gila! Ini gila! Ini gila!"

Sudah berulang kali Joana uring-uringan sendiri di dalam kamar. Saat ini Joana sudah kembali ke apartemen Alexander lagi. Setelah tadi Alexander berhasil membuatnya syok, Alexander langsung menarik tangan Joana. Terburu-buru untuk sampai di tempat ini.

"Aku tidak mau melakukannya!" Joana mondar-mandir di dalam kamar. Bulu kuduknya kembali meremang.

Apa lagi di ruang lain, terdengar gemericik air, Alexander sedang mandi dan itu semakin terdengar horor.

"Ya Tuhan ..." Joana seperti ingin menangis. Semoga Alexander menepati janjinya, bukan kah perjanjian itu jelas-jelas mengatakan bahwa Alexander tidak akan menyentuhnya?

Joana meremas kepalanya frustrasi, tapi tiba-tiba terdengar ponselnya berdering. Ketika Joana melihat ponsel itu, sudah ada beberapa pesan yang dikirimkan. Beberapa lainnya ucapan selamat dari teman-temannya atas pernikahan Joana, beberapa lainnya ada pesan dari keluarga Alexander.

Kakak, maaf ya menganggu malam-malam. Xixixi. Hadiahnya harap dibuka malam ini juga ya.

Menantuku sayang. Semoga hadiahnya bisa membuatmu bersenang-senang. Tolong dibuka malam ini juga.

Joana mengernyit. Kenapa pesan-pesan dari Aretha, Giselle dan Mama Bellinda semuanya menyuruh Joana untuk membuka hadiah itu hari ini juga?

Joana mulai penasaran, ia kemudian meraih hadiah-hadiah itu di atas meja. Lalu, saat membukanya ...

"Astaga!" Joana memekik keras. Tangannya bergetar.

Lingerie?

Sebuah hal yang benar-benar membuat Joana tidak percaya.

Astaga! Kenapa Mamanya bisa mengirimkan hadiah semacam ini?

Lalu kotakan kedua, ada satu paket tes kehamilan, dan kado Aretha adalah sebuah ...

Borgol ...?!

"Hah?! Untuk apa semua ini?!"

Lalu ketika Joana memegang semua peralatan-peralatan itu, tiba-tiba terdengar pintu yang dibuka. Alexander masuk dan mengernyit kala melihat Joana memegangi semua benda-benda itu.

"Kau ternyata liar juga, Joana."

"Hah?!"

"Jadi, gaya seperti itu yang kau inginkan malam ini?!"

"Apa?!"

"Baik lah! Aku akan menurutimu!"  Tiba-tiba Alexander berjalan cepat ke arah ranjang dan mendorong Joana hingga ia menindih Joana tepat di bawahnya.

"Apa yang kau lakukan! Hmmp!"

Terlambat. Alexander sudah membungkam mulut itu rapat-rapat.

***

YEY! UPDATE LAGI.. TERIMA KASIH SUDAH MENGIKUTI 3 CERITAKU YANG ON GOING

ALEXANDER'S REBELLIOUS WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang