"Terima kasih, kau membuat hatiku terhibur hari ini." Joana melirik ke arah sosok laki-laki yang ada di sampingnya.
"Sama-sama." David tersenyum, ia melihat cokelat yang ia berikan kini sudah hampir tidak tersisa.
"Oh ya, namaku Joana."
David mengangguk. Senang rasanya bisa berkenalan dengan Joana walau pun dengan kondisi seperti ini.
Lalu, setelah itu tidak ada kata-kata lagi. Mereka hanya duduk di kursi taman tanpa mengatakan apa-apa lagi. Rasanya sangat canggung bagi Joana karena dia belum pernah duduk bersama dengan orang asing sebelumnya.
"Sebenarnya, kenapa kau menangis sampai seperti itu? Apa ada masalah?"
"Ah, tidak. Aku hanya ..."
Dering ponsel Joana berdering. Sebuah pesan teks hingga membuat Joana mengernyit.
"Sial!"
"Eh?" Mata David melebar.
"Ah, maaf. Bukan kau. Tapi orang yang membuatku menangis tadi."
David semakin penasaran. "Siapa ...? Pacarmu?" David hanya menduga. Lagi pula, kenapa ada orang secantik Joana bisa sampai menangis histeris seperti itu kalau bukan karena masalah cinta.
Joana menggeleng lagi.
"Aku bahkan tidak tahu kenapa aku bisa menikahi laki-laki seperti dia." Hingga pada akhirnya Joana mengatakan hal itu, dan jujur ... itu sedikit membuat David tersentak kaget.
"Yaah, sayang sekali."
Kini Joana yang mendongak.
"Kenapa ...?"
"Orang secantik dirimu sudah bersuami."
Alis Joana terangkat.
"Aku kira kau sedang bermasalah dengan pacarmu sehingga aku bisa menikungmu dari sosok bajingan yang bisa-bisanya membuatmu menangis. Tapi, kalau suami ..." David menghela napas. "Sepertinya, sudah tidak ada harapan lagi kan?""Eh?" Sungguh. Joana benar-benar kaget dengan keterbuka-bukaannya. Sungguh. David adalah orang yang baru ia kenal tapi ia bisa sangat blak-blakan dalam mengatakan hal itu.
"Sorry, Joana. Aku kebiasaan selalu menyuarakan apa yang ada di dalam otakku tanpa filter sedikit pun."
Joana menaikkan kedua alisnya. Jujur, ia baru pertama kali bertemu dengan orang seperti David. Sosoknya yang ceplas ceplos membuat David mempunya daya tarik tersendiri.
David menatap ke arah Joana, tapi tiba-tiba ia seperti kaget akan sesuatu saat melihat wajah Joana yang sedekat ini. Sepertinya, ia pernah melihat Joana di suatu tempat.
"Oh, shit!"
"Eh?"
"Sorry, ini bukan untukmu. Tapi, aku baru ingat kalau aku pernah melihat wajahmu di suatu tempat! Astaga! Apa kau istri dari Tuan Alexander sang milyarder itu?!"
Sungguh. Sepertinya David baru menyadari akan hal itu hingga ia langsung membungkam kedua mulutnya.Joana menarik napas. Astaga ... apa beritanya terlalu besar? Tidak David dan tidak teman-temannya di kampus, mereka selalu mengaitkan dirinya dengan Alexander ketika bertemu dengannya.
"Ya," Joana menunduk sedih. Ia harus mau menerima kenyataan pahit ini.
"Ya ampun, aku seperti terkena mental! Bagaimana aku bisa sanggup bersaing dengan orang seperti dia. Dia terlalu banyak uang untuk aku yang hanya rempahan rengginang."
Tapi, Joana malah tertawa. "David, kau benar-benar lucu. Sedari tadi kau bercanda."
"Yang penting kau tidak sedih lagi kan?"
Joana mengangkat kedua bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXANDER'S REBELLIOUS WIFE
Roman d'amourALEXANDER HORRANS, adalah laki-laki yang kejam dan penuh dengan tipu daya. Pebisnis handal tetapi dibenci oleh semua orang. Pertemuannya dengan Joana adalah suatu kebetulan. Perempuan yang membuat dunia gempar akan kedatangannya di sisi Alexander. M...