BAB 30 - KESEPAKATAN

4.1K 199 6
                                    

Hai, mau ngingetin kalau ini cerita fiksi ya.. dimohon untuk bisa bijak dalam membaca...
Jangan ditiru jika menurut kalian salah, cukup dibaca saja nggak usah dicontoh seluruh tindakan cerita fiksi.
.
.
Semua kisahku kebanyakan romance. Jadi, jangan ditiru jika kalian belum punya pasangan yang sah. Hehe..

Makasih :)

Selamat puasa.

***

"TOLONG!"

Joana berteriak keras ketika genggaman itu sangat kuat menarik tangannya. Situasi benar-benar genting, ia menarik tangannya keras tapi sosok itu semakin ingin membawa keluar dari semak-semak.

"Joana! Joana! Joana!"

Mendengar nama itu Joana terhenyak kaget. Pemilik tangan yang mencengkeram tangan Joana kini ikut meneriakkan nama berulang kali.

"Tenang lah. Ini aku David. Sebenarnya kenapa kau ini?!"

Rasanya, Joana merasa lemas luar biasa. Tulang-tulangnya seperti tidak mampu lagi menopang berat tubuhnya. Saat ia mendongak, ternyata benar. Sosok David yang ada di depannya hingga Joana mampu menarik napasnya dalam-dalam.

"Kau kenapa? Aku tadi melihatmu berlarian seperti orang kesetanan."

"David! David! Tolong aku!"

Hingga pada akhirnya Joana tidak bisa lagi menahan perasaannya. Ia ketakutan setengah mati, tangannya bergetar dengan sangat hebat hingga membuat David membantu Joana lagi untuk keluar dari semak-semak.

"Ada orang yang menuntutiku!"

"Siapa? Di mana?"

Kerutan yang ada di dahi David semakin ketara. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri tapi ia tidak melihat siapa pun di sekitar sini. Sedangkan Joana masih menggelengkan kepala. Ia masih syok, sepertinya ia masih trauma dengan apa yang baru saja ia alami.

Buru-buru David merangkul bahu Anne untuk menenangkan. Ia menarik tangan Anne untuk mencari tempat yang sedikit lebih ramai.

Mereka melangkah dengan sangat cepat. Dan ketika mereka menemukan sebuah halte dan beberapa ada mobil dan motor lalu lalang, mereka memilih langsung untuk duduk di sana.

Keramaian adalah situasi yang sangat tepat. Membuat Joana bisa lebih tenang ketika ia kemudian memandang ke arah David.

"Katakan. Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Aku tidak bohong. Tadi ada orang yang datang ke rumahku. Dan saat aku melarikan diri, dia mengejarku."

Bulu kuduk David ikut berdiri kala mendengar cerita itu. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri lagi takut kalau sosok itu akan datang kembali padanya.

"Kau yakin dengan apa yang tadi kau lihat?"

"Aku berani bersumpah."

David menghela napas. "Tapi, aku tadi baru pulang dari swalayan. Aku tidak melihat apa pun yang kau ceritakan. Aku tidak sengaja melihatmu berlarian saat ditikungan dan aku ikut berlari mengejarmu."

Joana melihat pada kantong plastik yang dipegang David. Ada beberapa cemilan dan botol mineral yang baru saja ia beli dari swalayan. Mungkin, itu ia beli untuk dirinya sendiri, tapi saat melihat keadaan Joana. David membuka air mineral itu kemudian menyodorkan itu kepada Joana.

"Ini, minumlah. Kah lebih butuh ini."

Joana sungkan, tapi saat David memaksa. Joana mengambilnya. Sungguh. Joana benar-benar merasa lega setelah tenggorokannya kini dialiri air.

ALEXANDER'S REBELLIOUS WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang