BAB 21 - LEAH ...?

4.5K 222 7
                                    

Tubuh Joana seperti diayun-ayun. Joana masih memejamkan mata ketika Alexander mengangkatnya untuk masuk ke dalam apartemen. Tadi, sebenarnya Alexander sudah membangunkannya, tapi Joana sama sekali tidak mendengar dan malah menguap lebar. Lalu sedetik kemudian ... Joana kembali tertidur di dadanya lagi. Membuat Alexander terpaksa untuk menggotong tubuhnya sampai ke dalam apartemen.

Joana seperti mati rasa, entah karena ia terlalu lelah atau memang tidurnya seperti ini ... Joana nyaris tidak bangun. Dia sama sekali tidak terganggu ketika Alexander membawanya sampai ke atas ranjang.

Alexander mengernyit, sebenarnya Joana ini sedang tidur atau sedang tewas?!

Kenapa Alexander malah tidak tenang? Ia seperti mengonsumsi obat tidur yang malah mengkhawatirkan. Seluruh perempuan di dunia ini jika mendengar suara keras sedikit saja pasti akan bangun kan?

Tapi Joana?

"Joana."

Di dalam kamar pun Alexander mencoba membangunkan Joana. Mengguncang-guncangkan tubuhnya tapi Joana malah menggeliat.

"Hey! Bangun lah!"

Alexander malah kebingungan sendiri. Berkali-kali ia melakukan sesuatu untuk membuat Joana bangun tapi nihil. Joana seperti orang koma.

"Joana!!!"

Sementara Joana, memang benar-benar tidak mendengar apa pun yang dikatakan oleh Alexander. Semua teriakan itu nyatanya mental, karena ia benar-benar terlelap di dalam tidurnya. Tiga hari dia tidak tidur, wajar saja jika sekali ia tidur, Joana susah untuk dibangunkan. Joana hanya merasakan ketika ia berbaring kasurnya sangat empuk, berbeda sekali dengan kasurnya yang ada di rumah susun yang keras dan sudah berbau. Bagaimana ia mampu untuk membuka mata kalau dia berada di tempat nyaman seperti ini?!

Alexander seperti sudah kehilangan akal. Hingga pada akhirnya ia melihat ada sebuah cangkir yang berisi air di atas meja. Alexander sudah berniat, jika Joana tidak bangun juga, Alexander akan membawanya ke rumah sakit. Fix. Jika Joana tidak bangun, dia memang benar sudah tewas.

Lalu dalam hitungan ketiga, Alexander menyiramkan air itu pada Joana. Spontan saja, Joana langsung gelagapan. Matanya menyala nyalang hingga langsung berdiri ketika air menyiram seluruh wajahnya.

"Uhuk, uhuk!" Joana terbatuk-batuk. "A-apa ini ...?!"

"Kau yang apa-apaan Joana! Bagaimana bisa ada perempuan tidur seperti orang tewas sepertimu!"

"Hah ...?!" Joana belum sadar sepenuhnya, tapi ketika ia melihat ke sekeliling ruangan ia kaget luar biasa. "Astaga, di mana ini?!" Yang ia lihat hanya lah sebuah ruangan serba putih dengan tempat yang sangat luas. Joana ingat ketika dulu dia juga pernah bangun tidur di tempat ini saat malam kejadian mengerikan itu.

"Kenapa aku ada di apartemenmu lagi?!" Pekik Joana.

Alexander menghela napas.

"Aku kira kau tewas."

"Hey! Katakan padaku kenapa aku ada di sini?!"

"Aku tadi sudah membangunkanmu tapi kau sama sekali tidak bangun!"

Tiba-tiba Joana melangkah mundur ke belakang. Ia mengangkat vas bunga tinggi-tinggi bersiap untuk melemparkan vas itu ke arah Alexander. "Kau berniat ingin memperkosaku?!"

"Eh?"

Perempuan ini sedang tidak waras!

***

Tadi, tiga puluh menit yang lalu. Ketika Leah berniat untuk berkunjung ke rumah Joana, Joana tidak ada di tempat. Berulang kali Leah mengetuk pintu, tapi Joana tidak kunjung membukanya.

ALEXANDER'S REBELLIOUS WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang